Istano Basa Pagaruyung, Menyusuri Keindahan Warisan Budaya di Sumatera Barat
Istano Basa Pagaruyung, Menyusuri Keindahan Warisan Budaya di Sumatera Barat--Instagram.com/@tiraapriliananingrum
BACA JUGA:Air Fryer: 5 Rekomendasi Terbaik dan Cara Perawatan Agar Tetap Awet
Meskipun sebagian besar bangunan hangus terbakar, sekitar 15 persen dari koleksi berharga berhasil diselamatkan dan disimpan di Balai Benda Purbakala di Kabupaten Tanah Datar.
Barang-barang bersejarah Kerajaan Pagaruyung, yang sangat berharga, kini disimpan di Istano Silinduang Bulan, dua kilometer dari Istano Basa.
Setelah hampir enam tahun proses rekonstruksi, Istano Basa Pagaruyung akhirnya selesai pada tahun 2013.
Struktur ini tidak hanya sekadar menarik perhatian dengan arsitektur megahnya, tetapi juga menciptakan kesempatan untuk mendukung pelestarian nilai-nilai sejarah, seni, dan budaya. Istana ini menampilkan struktur tiga tingkat dengan 72 pilar dan 11 gonjong sebagai ciri khasnya.
BACA JUGA:Segini Harga Wuling Air EV di Tahun 2024, Mobil Listrik Ramah Lingkungan dengan Harga Terjangkau
Keberhasilan pembangunan kembali Istano Basa Pagaruyung pada tahun 2013 tidak hanya mengembalikan kejayaan bangunan tersebut tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi kita semua.
Keberadaannya menjadi pengingat akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan nilai-nilai sejarah untuk generasi mendatang.
Berbagai ruangan dan elemen penting menjadi daya tarik tersendiri di dalam Istano Basa. Mulai dari batu tapakan di bawah tangga masuk, yang memiliki fungsi membersihkan kaki, dilengkapi dengan guci air dan gayung.
Tempat duduk Bundo Kanduang terletak sejajar dengan pintu masuk, sementara bilik putri-putri raja yang sudah menikah berada secara berurutan dari kanan ke kiri.
BACA JUGA:Kimchi Ala Korea! Manfaat dan Cara Masak yang Disesuaikan Dengan Lidah Indonesia
Istana Pagaruyung juga didukung oleh lima tempat yang memiliki peran masing-masing. Area dapur, awalnya terbagi menjadi dua bagian untuk memasak dan menyimpan peralatan memasak.
Selanjutnya, terdapat surau untuk kegiatan keagamaan, rangkiang patah sembilan sebagai tempat penyimpanan padi, tabuah larangan yang memiliki peran penting dalam mengabarkan bencana dan memanggil dewan empat menteri, serta taman yang menjadi tempat bersantai dan menikmati keindahan alam sekitar.
Dengan semua keindahan dan nilai sejarah yang dimilikinya, Istano Basa Pagaruyung tidak hanya menjadi destinasi wisata yang menarik tetapi juga sebuah penanda yang membimbing kita menuju kekayaan budaya Minangkabau yang patut dilestarikan.
Segera masukkan Istano Basa Pagaruyung dalam daftar destinasi wisata Anda untuk merasakan pesona sejarah dan kebudayaan yang memikat di tengah gemerlap Sumatera Barat.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber