Bahaya Mengisi Radiator Kendaraan dengan Air Biasa
Cairan pendingin yang umumnya digunakan dalam radiator adalah coolant radiator atau antifreeze.--Foto : Freepik.com/jcomp
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Radiator adalah salah satu komponen kunci dalam sistem pendinginan pada kendaraan termasuk sepeda motor dan mobil.
Fungsi utama dari radiator adalah untuk mengatur suhu mesin dengan memindahkan panas yang dihasilkan oleh mesin ke udara di sekitarnya. Ini bertujuan untuk mencegah mesin overheating atau kelebihan panas yang dapat merusak komponen-komponen mesin.
Radiator biasanya terletak di bagian depan kendaraan, di depan mesin, untuk memastikan akses yang optimal terhadap udara luar. Radiator bekerja dengan menggunakan proses pendinginan dengan bantuan cairan khusus yang disebut coolant atau cairan pendingin. Cairan ini mengalir melalui saluran-saluran dalam radiator dan menjalani pertukaran panas dengan udara luar.
Cara kerja radiator dapat dijelaskan sebagai berikut: ketika mesin beroperasi, panas dihasilkan sebagai produk sampingan dari pembakaran bahan bakar dan gerakan komponen-komponen mesin.
BACA JUGA:Optimalkan Kinerja Rem Motor Anda Begini Panduan Memilih Minyak Rem yang Tepat untuk Kendaraan Anda
Panas ini diserap oleh coolant yang mengalir melalui water jacket di sekitar mesin. Setelah itu, coolant mengalir ke radiator, di mana panasnya ditransfer ke udara melalui sirip-sirip radiator.
Sirip-sirip radiator dirancang untuk memaksimalkan permukaan kontak dengan udara sehingga panas dapat dengan efisien dipindahkan. Udara yang melewati sirip-sirip ini membantu mendinginkan coolant, yang kemudian kembali ke mesin untuk mengulangi proses tersebut.
Radiator biasanya dilengkapi dengan kipas yang dapat diaktifkan secara otomatis untuk meningkatkan aliran udara saat diperlukan, terutama pada situasi berhenti atau lalu lintas lambat.
Cairan pendingin yang umumnya digunakan dalam radiator adalah coolant radiator atau antifreeze. Coolant ini memiliki sifat-sifat khusus yang dirancang untuk meningkatkan titik didih dan menurunkan titik beku cairan, sehingga dapat berfungsi efektif dalam berbagai kondisi suhu.
BACA JUGA:10 Hal Yang Harus Diperiksa Saat Membeli Mobil Bekas! Dijamin Tak Akan Menyesal Setelahnya.
Selain itu, coolant juga mengandung bahan-bahan kimia tambahan untuk mencegah korosi dan pembentukan endapan dalam sistem pendinginan.
Dengan menjaga suhu mesin tetap dalam rentang yang aman, radiator membantu meningkatkan efisiensi mesin dan memperpanjang umur komponen-komponen mesin. Oleh karena itu, perawatan dan penggunaan cairan pendingin yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan radiator dan menjaga performa kendaraan secara keseluruhan.
Pengisian radiator motor dengan menggunakan air biasa kerap dianggap sebagai solusi praktis dan ekonomis. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini dapat memiliki dampak serius pada kesehatan mesin motor? Mari kita telaah lebih lanjut agar motor kesayangan Anda tetap terjaga performanya.
Radiator motor memainkan peran esensial dalam sistem pendinginan mesin sepeda motor, mencegah terjadinya overheating yang dapat merugikan. Di dalam radiator, terdapat ruang khusus untuk cairan yang bertugas menjaga suhu mesin agar tetap optimal. Cairan tersebut memiliki fungsi penting dalam menyerap panas mesin dan mengalirkannya melalui water jacket sebelum kembali ke thermostat.
BACA JUGA:Stop Jangan Asal Beli, Ini 5 Cara Periksa Mobil Lelang Yang Aman
Umumnya, cairan yang digunakan untuk radiator adalah coolant radiator, dirancang khusus untuk menjaga suhu ruang bakar pada mesin. Keunikan coolant ini terletak pada senyawa kimia yang mampu mencegah terbentuknya karat dan lumut dalam saluran radiator hingga water jacket mesin.
Sebaliknya, air biasa memiliki karakteristik yang kurang ideal untuk kesehatan mesin. Selain memiliki titik didih yang lebih rendah daripada coolant, air biasa juga dapat mengandung garam dengan kadar yang bervariasi. Ini berpotensi menyebabkan terbentuknya endapan yang dapat menyumbat saluran dan komponen dalam radiator, mengakibatkan pendinginan mesin menjadi tidak optimal.
Efek buruk dari kebiasaan menggunakan air biasa pada radiator tidak terlihat secara langsung karena bersifat jangka panjang. Namun, jika dibiarkan terlalu lama, motor dapat mengalami kerusakan akibat panas mesin yang tidak terkontrol. Meskipun dampaknya tidak terlihat secara langsung, tentu kita tidak ingin motor kesayangan mengalami kerusakan yang bisa dicegah, bukan?
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa air biasa tidak mampu memberikan pendinginan sebaik coolant radiator dan dapat merusak mesin. Meski demikian, bukan berarti air biasa tidak bisa digunakan sama sekali.
BACA JUGA:7 Alasan Indonesia Jadi Kekuatan Potensial Industri Mobil Listrik Dunia
Dalam situasi darurat, seperti kesulitan menemukan bengkel di tengah perjalanan jauh dan mesin motor terlalu panas, Anda bisa menggunakan air biasa untuk sementara waktu. Namun, sangat disarankan untuk segera menguras dan menggantinya dengan coolant radiator begitu situasi memungkinkan.
Penting untuk diingat bahwa meskipun air biasa dapat menjadi solusi sementara, penggunaan coolant radiator tetap menjadi pilihan terbaik untuk menjaga kesehatan mesin motor Anda. Coolant tidak hanya mampu memberikan pendinginan optimal, tetapi juga melindungi komponen mesin dari kerusakan akibat korosi dan endapan yang mungkin terbentuk.
Oleh karena itu, investasi menggunakan coolant radiator jauh lebih berharga dalam jangka panjang untuk menjaga performa dan umur mesin motor Anda.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber