Aksesoris Indah Berbahan Kain Jumputan
Aksesoris jumputan Palembang-Irawan-PALTV.CO.ID
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Sumatera Selatan, khususnya PALEMBANG memiliki beragam jenis kerajinan tekstil tradisional yang hingga kini terus eksis di tengah masyarakat melalui berbagai inovasi.
Salah satunya kain jumputan hasil karya galeri Wong Kito yang berada di kawasan Bukit Lama Palembang.
Di galeri ini kain jumputan disulap menjadi beragam aksesoris dan busana dengan memanfaatkan bahan alami.
Pengrajin kain jumputan Anggi mengatakan dirinya sendiri mulai berinovasi dengan kain jumputan sejak tahun 2012, berawal dari ketika memahami adanya peluang yang dapat dijadikan sebagai ladang bisnis.
Hingga kini beragam kerajinan kekinian pun dapat dibuat dengan memanfaatkan kain jumputan seperti tas, gantungan kunci, busana, topi, kotak tisu, dan lain sebagainya.
Tak hanya berinovasi dengan model kerajinan, bahan pembuatannya pun memanfaatkan bahan alami yang ramah lingkungan. Seperti serat alam kulit kayu trap dan kulit dombahingga pewarna alami.
“Untuk membuat satu kain jumputan hingga aksesoris dan busana setidaknya dibutuhkan waktu sekitar satu minggu,” kata Anggi Selasa, 13 Desember 2022.
Tak hanya di pasarkan di dalam negari, hasil karya Anggi pun kini sudah muali merambah pasar luar negeri. Sementara untuk harga cukup ramah di kantong yakni di kisaran Rp 550.000 hingga Rp 1.200.000.
BACA JUGA:Warga Rela Antri Berjam-jam untuk Mendapatkan BBM
Dikutip dari laman jurnal.univpgri-palembang.ac.id, kain jumputan atau kain pelangi merupakan kerajinan tangan dengan cara menjumput bagian-bagian tertentu pada kain kemudian menghasilkan motif tertentu dari bahan berwarna, dengan mengikat erat bagian-bagian tertentu kemudian mencelup dalam larutan pewarna sesuai keinginan.
Kain jumputan mempunyai ragam hias tertentu, yang dibuat dengan cara melakukan penutupan terhadap bagian atau pola hias tertentu.
Dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kain jumputan adalah kerajinan tenun ikat yang terdapat motif tertentu pada kain yang berwarna putih polos. Kain jumputan umumnya menggunakan bahan sutera dan memiliki berbagai macam motif, antara lain motif bintik tujuh, kembang janur, bintik lima,bintik sembilan,bintang tujuh dan bintik-bintik.
Menurut sejarah, teknik yang dilakukan dalam pembuatan kain jumputan adalah teknik celup ikat yang berasal dari Tiongkok dan berkembang hingga India dan wilayah-wilayah di Nusantara. Teknik celup ikat diperkenalkan ke Nusantara oleh orang- orang India melalui misi perdagangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: paltv.co.id