Demam EV 2025: Harga Kian Murah, Pasar Mobil Bekas Tertekan, LCGC Terancam Punah
Kini tren tersebut berubah drastis EV justru menjadi pilihan utama bagi konsumen baru.--youtube fuse box moto
BACA JUGA:Panggung Persaingan: Galaxy S26 dan Oppo di Layar Flagship
BACA JUGA:Realme P4x, Redmi 15C, dan 2 Lainnya: HP Terbaru Di bawah Rp 3 juta Yang Patut Dilirik
Akibatnya, konsumen yang sebelumnya berniat membeli mobil konvensional bekas mulai berpindah haluan ke EV baru dengan harga Rp100 jutaan.
Banyak dari mereka menilai membeli mobil bensin bekas tidak lagi menarik, mengingat biaya perawatan yang tidak sedikit dan ketidakpastian kondisi mesin.
Alhasil, pasar mobil bekas melemah.
Berdasarkan tren terbaru, penurunan penjualan mencapai sekitar 5% dan terus memburuk, meski tidak diperkirakan akan mati total.
Analis memprediksi pasar mobil bekas baru dapat pulih dalam dua hingga tiga tahun mendatang, ketika EV murah mulai memasuki siklus pasar mobil bekas.
LCGC Terancam Punah, Digilas EV Harga Murah
BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Sumsel Ajak Pelaku Usaha dan Masyarakat Tingkatkan Kesadaran akan Perlindungan
BACA JUGA:Dinas Perkim Sumsel Apresiasi Pemda Lewat BERES Award 2025
Jika pasar mobil bekas hanya mengalami pelemahan, nasib lebih buruk justru menimpa pasar LCGC.
Segmen mobil murah ramah lingkungan ini sudah menunjukkan tren negatif sejak awal tahun. Pada Februari saja, penjualannya turun 18 persen. Kondisinya makin memburuk hingga November, menembus penurunan 34,8 persen.
Salah satu penyebabnya adalah harga EV yang semakin kompetitif. Dengan tambahan biaya sedikit di atas harga LCGC, konsumen sudah bisa mendapatkan EV dengan teknologi lebih modern.

kehadiran EV murah akan menghancurkan ekosistem otomotif yang selama ini terbentuk--youtube fuse box moto
Contohnya, Toyota Agya yang dijual sekitar Rp173 juta. Meski terjangkau, mobil ini kerap dikritik karena kualitas kabin, performa, dan kenyamanan yang terbatas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: berbagai sumber


