Sambal Cengek Khas Palembang, Perpaduan Rasa Asam Manis Pedas yang Menggugah Selera
Sambal cengek menghadirkan perpaduan rasa yang sempurna antara pedas, manis, dan asam.--ig@arynurbaiti
BACA JUGA:Sinergi Pemangku Kepentingan: Kanwil Kemenkum Sumsel Bahas Produk Hukum Daerah dari Perspektif HAM
Rasa pedasnya tidak hanya membakar lidah, tetapi juga memberikan sensasi hangat yang khas.
Ketika disantap bersama nasi hangat, ikan goreng, atau lalapan, sambal ini mampu menghadirkan kenikmatan yang sederhana namun memikat.
Selain rasanya, tekstur sambal cengek juga menjadi daya tarik tersendiri.
Setelah dimasak hingga airnya menyusut, sambal ini berubah menjadi kental dan berminyak.
Tekstur seperti ini membuatnya tahan lama dan bisa disimpan dalam waktu beberapa hari, bahkan hingga seminggu, jika disimpan di wadah tertutup.
BACA JUGA:Jaga Eksistensi Berbagai Budaya Sumsel ke Generasi Muda Lewat 'Lestari Budayaku'
BACA JUGA:Diduga Terpeleset, Siswa SMP N 26 Palembang Ditemukan Meninggal di Parit
Justru semakin lama disimpan, aroma dan rasanya semakin kuat karena bumbunya lebih meresap.
Satu lagi hal yang menarik, sambal cengek tidak hanya digunakan sebagai pelengkap makan, tetapi juga sering dijadikan sambal dasar untuk berbagai masakan khas Palembang lainnya.

Rasa pedasnya berasal dari kombinasi cabai merah keriting dan cabai rawit,--Ig@sepnita_photoraphic
Beberapa orang menambahkan sambal ini ke dalam masakan ikan, udang, atau ayam agar rasa pedas-manis-asamnya semakin merata di seluruh hidangan.
Bahan-bahan : 25 buah cabai merah keriting, 10 buah cabai rawit merah, 8 siung bawang putih, 8 siung bawang merah, 5 sendok makan air asam jawa.
1 sendok teh terasi bakar (opsional, untuk memperkaya rasa), 2 sendok makan gula merah, disisir halus, 1 sendok makan garam, 1 sendok makan gula pasir (atau sesuai selera), 100 ml minyak goreng untuk menumis.
BACA JUGA:Perbandingan Desain Galaxy Z Fold7 vs Galaxy Z Fold6: Evolusi Tipis dan Lebih Elegan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: berbagai sumber


