PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Suku Polahi dikenal sebagai kelompok masyarakat yang berdiam di salah satu wilayah terpencil di Provinsi Gorontalo, Indonesia. Tradisi pernikahan sedarah menjadi ciri khas Suku ini.
Pernikahan adalah salah satu aspek penting dalam budaya manusia yang berfungsi sebagai pilar dalam membangun hubungan sosial, keluarga, dan masyarakat.
Namun, di seluruh dunia, kita dapat menemukan berbagai tradisi pernikahan yang sangat beragam, termasuk beberapa yang mungkin dianggap kontroversial.
Salah satu fenomena yang menarik untuk diperhatikan adalah praktik pernikahan sedarah dalam Suku Polahi ini.
Dalam artikel ini, kita akan membahas fakta-fakta dan aspek-aspek penting terkait kisah kontroversial Suku Polahi yang menganut tradisi pernikahan sedarah.
1. Sejarah Suku Polahi
Suku Polahi pada awalnya merupakan masyarakat biasa yang tinggal di Gorontalo. Namun, pada masa penjajahan masyarakat Polahi melarikan diri jauh ke dalam hutan untuk menyelamatkan diri karena menolak dijajah.
Mereka lalu menciptakan peradaban sendiri yang kemudian terlanjur hidup dalam kondisi terisolasi dengan keadaan primitif.
Suku Polahi juga dikenal sebagai Suku yang nomaden. Mereka memilih hidup berpindah-pindah dan tinggal di daerah yang terpencil, sering kali di hutan belantara atau pegunungan yang sulit dijangkau.
Mereka sering hidup dalam komunitas yang terisolasi dari masyarakat modern. Hal ini menyebabkan tradisi dan budaya mereka tetap terjaga dengan baik selama berabad-abad.
2. Praktik Pernikahan Sedarah
Praktik pernikahan sedarah, di mana anggota Suku Polahi menikahi kerabat dekat mereka, seperti sepupu pertama atau bahkan saudara kandung, tradisi ini adalah salah satu ciri khas dari budaya mereka.
BACA JUGA:Warga Prabumulih Nikmati Air Gratis dari PDAM Tirta Prabujaya