MUARA ENIM, PALTV.CO.ID - Sebanyak 393 anggota Satpol PP Kabupaten Muara Enim mendatangi Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Muara Enim, guna menuntut kejelasan nasib mereka, Senin, 11 September 2023.
Aksi damai ini untuk menuntut kejelasan atas pengangkatan para Satpol PP menjadi ASN atau PPPK, yang selama ini masih tenaga kerja honor di lingkungan Pemerintah Kabupaten Muara Enim.
Aksi ini lanjutan dari beberapa bulan sebelumnya atas janji pihak Pemkab Muara Enim untuk pengusulan pengangkatan tenaga Satpol PP menjadi PNS atau PPPK.
Permasalah ini terkait isu nasional di mana anggota Satpol PP sebagai tenaga honor tidak ada kejelasan dari status kepegawaian di setiap kantor pemerintahan se-Indonesia.
Dengan menggunakan atribut lengkap Satpol PP dan membawa beberapa spanduk sebagai ungkapan kekecewaan mereka atas ketidak pedulian Pemerintah terhadap nasib mereka.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkab Mura Enim Rinaldo, sempat menemui massa aksi di depan Kantor BPKSDM untuk melakukan mediasi dan perundingan.
Para Satpol PP sempat menolak kalau hanya perwakilan, mereka ingin semua anggota Satpol PP Muara Enim diikutsertakan dalam mediasi.
Rinaldo bersama Kasatpol PP dan Sekretaris Dinas BPKSDM akhirnya melakukan mediasi atas tuntutan anggota Satpol PP Kabupaten Muara Enim.
Surat perjanjian yang ditandatangani oleh pihak BPKSDM Muara Enim, Asisten III Pemkab Muara Enim dan Kasatpol PP Muara Enim terkait pengajuan formasi pengangkatan ASN atau PPPK bagi Satpol PP Muara Enim, Senin (11/9/2023).-Yansyah-PALTV
Setelah dilakukan mediasi selama kurang lebih dua jam, akhirnya pihak BPKSDM Muara Enim menyanggupi untuk pengajuan formasi ASN atau PPPK ke Menpan RB dengan perjanjian tertulis.
Rinaldo selaku Asisten III Pemkab Muara Enim mewajarkan kalau anggota Satpol PP melakukan aksi unjuk rasa ini. Karena, sebagian besar dari mereka sudah menjadi TKS honor puluhan tahun.
Menurut Asisten III Pemkab Muara Enim Rinaldo, mereka para anggota Satpol PP mempertahankan nasib mereka yang sudah mengabdikan diri selama itu namun tidak dapat perhatian.
"Wajar saja kalau mereka mempertahankan nasib mereka, karena selama puluhan tahun mereka hanya menjadi tenaga kerja honor," ucap Asisten III Pemkab Muara Enim Rinaldo.