Benzana. Percaya atau tidak, zat yang dikeluarkan oleh vape sama saja denganzat yang dikeluarkan oleh knalpot motor.
Kadmiun. Ternyata racun yang dikeluarkan oleh rokok konvensional juga ada di vape.
Selain itu, dikutip dari ig 501awani, merokok vape bisa menyebabkan bahaya Evali (E-cigarete or vaping procust use-associate Lung Injury).
Penyakit yang disebut Evali akan mengalami gejala serius seperti sesak nafas, batuk, mual dan muntah. Selain itu demam, cirit birit dan sakit dada.
BACA JUGA:Kualitas Bawang dan Sayur di Pasar Lemabang Palembang Menurun Akibat Cuaca Panas Kemarau
Jika mengalami penyakit Evali yang sudah serius akan menimbulkan sindrom sukar bernafas akut yang disebut acute respiratory distress syndrome.
Asap vape mengandung bahan kimia seperti nikotin, formaldehida, dan senyawa organik volatil lainnya. Terpaparnya perokok pasif terhadap bahan-bahan ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit pernapasan dan kardiovaskular.
Asap vape juga mengandung partikel halus yang dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan gangguan pernapasan. Ini dapat berdampak negatif pada perokok pasif,
Bau berbagai aroma dan perasa yang digunakan dalam vape dapat mengganggu perokok pasif, bahkan jika tidak terpapar langsung ke asapnya.
BACA JUGA:Ini Motif 2 Pelaku Nekat Habisi Nyawa Adik Kandung Bupati Muratara
Bau-bau ini juga bisa mengganggu kenyamanan dan kualitas udara di sekitar mereka.
Perokok pasif yang adalah orangtua mungkin tidak menyadari bahwa asap vape dapat memberikan contoh buruk kepada anak-anak mereka, yang dapat mengarah pada penggunaan vape atau produk tembakau lainnya di kemudian hari.
Bahaya merokok bagi masyarakat sudah sering disosialisasikan. Anehnya, kebutuhan rokok bagi sebagian orang lebih tinggi dari nilai gizi makanan y ang seharusnya dikonversikan dari uang rokok.
Sering sekali kita menemui kasus orang yang lebih memilih tidak makan bergizi ketimbang tidak merokok. Inilah kecanduan merokok yang sangat berbahaya, dimana nilai-nilai logika sudah tidak mempan lagi.*