PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Terkait kondisi lahan pertanian dan ketersediaan stok beras di Sumsel selama puncak musim kemarau tahun 2023 , pihak Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura sumsel memastikan jika masih dalam kategori aman.
Diterangkan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura sumsel, Bambang Pramono. Pada tahun 2022 lalu produktivitas padi di Sumsel mengalahkan nasional, yakni mencapai 5,4 ton per hektar sehingga ketersediaan pangan di Sumsel akan terjamin.
Memasuki musm El Nino ini sendiri merupakan momentum yang baik bagi para petani untuk menambah luas lahan tanam, mengingat lahan-lahan lebak yang selama ini tergenang, akan kering dan bisa ditanami guna meningkatkan produksi beras.
Hingga Agustus 2023 ini, Survei Kerangka Sampel Area (KSA) produksi padi di Sumsel sudah 2 juta ton lebih, atau bahkan mengalami kenaikan ketimbang tahun 2022.
BACA JUGA:Keberhasilan yang Tidak Tertulis: Memahami Macam-Macam Peraturan Keuangan yang Tersembunyi
BACA JUGA:5 Penyakit Mematikan Akibat Tingginya Polusi Udara
Oleh sebab itu, ditargetkan produksi padi tahun 2023 ini dapat melampaui produksi padi pada tahun 2022, dengan memanfaatkan momentum musim tanam Agustus September, untuk mengejar masa panen di Desember 2023.
“prduksi kita selama tahun 2022 tertinggi selama empat tahun terakhir yaitu 2,76 juta ton GKG atau 1,78 juta ton beras. Karena kondisi El Nino, dimana lahan-lahan lebak yang tergenang bisa ditanami, dan ini merupakan momentum untuk bisa menambah luas tanam.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura sumsel, Bambang Pramono.-Foto/Sandy Pratama-PALTV
Insyaallah, dengan dukungan Bapak Gubernur ini bisa menjadi motivasi bagi para petani di Sumsel utnuk meningkatkan produksinya.” Tutup Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumsel, Bambang Pramono.(*)