Partikel bulu kucing yang terhirup dapat memicu serangan asma atau bahkan memperburuk kondisi pernapasan yang sudah ada.
3. Penyakit Kulit
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Tradisi Tayuban Sedekah Bumi
BACA JUGA:Suasana Desa Rebo: Desanya Orang Tionghoa di Bangka Amoi Kek Akew
Kontak langsung dengan bulu kucing dapat menyebabkan iritasi pada kulit, terutama pada individu yang memiliki kulit sensitif atau rentan terhadap reaksi alergi.
Gigitan atau cakaran dari kucing yang mengandung kuman juga dapat menyebabkan infeksi pada kulit.
4. Parasit dan Tungau
Bulu kucing bisa menjadi tempat tinggal bagi parasit dan tungau, seperti tungau telinga atau kutu. Paparan terhadap parasit ini tidak hanya berdampak pada kucing itu sendiri, tetapi juga pada kesehatan manusia yang tinggal bersama mereka.
BACA JUGA:Pengurus dan Anggota Baru Rafa Tv 2023-2024 UIN Raden Fatah Siap Tingkatkan Kualitas Konten
BACA JUGA:Sulit Bersaing, Angkutan Kota Palembang Kini Sepi Penumpang
Tungau atau kutu dapat menular ke manusia dan menyebabkan gatal-gatal, ruam kulit, dan bahkan infeksi.
5. Penyakit Toksoplasmosis
Beberapa penyakit yang terdapat pada kucing seperti Toksoplasmosis, dapat ditularkan kepada manusia.
Toksoplasmosis, misalnya, bisa berdampak serius pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah atau pada wanita hamil, karena dapat menyebabkan kelainan pada janin.
BACA JUGA:Sempat Diberhentikan, 2 Dokter RS Muhammadiyah Palembang Kini Kembali Bertugas
BACA JUGA:Perahu Gabus dan Telok Abang, Simbol Budaya Palembang Merayakan Kemerdekaan RI