Selain kucing, ada beberapa predator alami tikus lainnya yang dapat dimanfaatkan petani untuk mengendalikan populasi tikus. Ular, burung pemangsa, dan serangga seperti burung hantu atau musang, dapat membantu mengurangi jumlah tikus di ladang tanaman padi.
BACA JUGA:Jangan Asal Dipijat! Ini Penanganan Yang Tepat Jika Terjadi Saraf Kejepit
BACA JUGA:Bocah 13 Tahun Korban Tenggelam di Sungai Musi Ditemukan Meninggal Dunia
6. Penyuluhan Petani
Penyuluhan petani mengenai teknik pengendalian hama tikus yang efektif sangat penting. Para petani harus diberikan informasi mengenai cara-cara pencegahan dan pengendalian tikus yang sesuai dengan kondisi setempat. Dengan demikian, petani dapat lebih siap dan kompeten dalam menghadapi serangan hama tikus.
7. Penyimpanan Hasil Panen yang Tepat
Saat panen tiba, petani harus menyimpan hasil panen dengan benar untuk menghindari penarikan tikus ke area pertanian. Simpan hasil panen di tempat yang tertutup dan aman, sehingga tikus tidak mudah mengaksesnya.
BACA JUGA:Selalu Waspada Menggunakan Media Sosial! Kejahatan Digital Banditnya Lebih Pintar.
BACA JUGA:Bahaya Kelamaan Menggunakan Earphone! Telinga Anda Bisa Rusak
8. Penggunaan Repellent Alami
Beberapa bahan alami seperti daun jeruk, serai, atau bawang putih telah terbukti sebagai repellent alami untuk tikus. Petani dapat menggunakannya di sekitar area pertanian atau tanaman padi untuk menjauhkan tikus.
9. Penanaman Tanaman Pelindung
Tanaman pelindung adalah tanaman lain yang ditanam di sekitar area pertanian untuk melindungi tanaman utama dari serangan hama, termasuk tikus. Beberapa tanaman pelindung yang efektif adalah kacang-kacangan, jagung, atau tumbuhan dengan daun berduri.
BACA JUGA:Bosan dengan Ikan Goreng, Saat Menikmati Pepes Ikan yang Lezat dan Sehat di Rumah
BACA JUGA:Anda Beternak Lele! Ini Cara Aman Agar Tidak Kena Duri Tajam Ikan Lele
10. Kerjasama Petani dan Instansi Terkait