PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Sungai Musi merupakan sungai terbesar di Sumatera Selatan sekaligus menjadi sungai terpanjang ke lima di indonesia.
Sungai Musi membelah Sumatera Selatan di mana hulunya berada di Ujanmas Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Sedangkan hilir Sungai Mus bermuara di Selat Bangka.
Sungai Musi menjadi saksi peradaban yang pernah ada dari zaman batu besar (megalitikum), kejayaan Kedatuan Sriwijaya, keagungan Kesultanan Palembang Darussalam, dan sampai masa sekarang.
Sungai Musi masih dapat dirasakan keberadaan dan kemanfaatannya bagi masyarakat yang berada di pesisir Sungai Musi hulu dan hilir.
BACA JUGA:Setahun DPO, Pencuri Asal Pedamaran Berhasil Ditangkap
Sungai Musi pada zaman dahulu menjadi lalu lintas utama perdagangan yang sangat maju. Banyak orang yang datang dari berbagai penjuru nusantara untuk berdagang. Bahkan bangsa asingpun menjadikanya tempat berniaga yang sama menguntungkan.
Hingga sekarang, Sungai Musi masih menjadi urat nadi perdagangan terbesar komoditi dari daerah pedalaman di ulu untuk dijual ke Palembang yang berpusat di Pasar 16 Ilir.
Kemanfaatan lainnya pada masyarakat di pesisir Sungai Musi yang mempertaruhkan hidupnya dengan menjadikan Sungai Musi sebagai mata pencarian.
Ikan-ikan di Sungai Musi masih sangat banyak dan bermacam-macam jenisnya, serta mudah sekali untuk ditangkap, tapi itu dahulu kala.
BACA JUGA:Efek Kebanyakan Konsumsi Saos Sambal Pada Kesehatan: Manfaat Dan Peringatan
BACA JUGA:Harga Emas di Palembang Turun Sekitar 3 Persen
Nelayan dan hasil tangkapan ikan di Sungai Musi.-Demas Angger-Koleksi pribadi
Namun, saat ini nelayan-nelayan di pesisiran Sungai Musi menghadapi beberapa tantangan serius yang mengancam kelangsungan hidup mereka.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi para nelayan Sungai Musi adalah degradasi lingkungan. Limbah industri, limbah domestik dan polusi air telah menyebabkan kualitas air sungai menurun secara drastis.