PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Saat ditemui di Stadion Bumi Sriwijaya pada Senin, 22 Desember 2025, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengimbau seluruh masyarakat Sumatera Selatan agar merayakan momen pergantian tahun dengan cara yang lebih sederhana dan bermakna.
Imbauan ini disampaikan sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap warga di sejumlah daerah yang saat ini tengah terdampak musibah, baik bencana alam maupun peristiwa lain yang menimbulkan duka.
Gubernur Sumsel Herman Deru menegaskan, di tengah situasi tersebut, masyarakat diharapkan dapat menahan diri dari perayaan yang bersifat hura-hura.
Gubernur Herman Deru menyerukan agar lebih mengedepankan rasa simpati serta empati kepada sesama.
BACA JUGA:Ribuan PPPK Paruh Waktu Sumatera Selatan Resmi Berstatus ASN
BACA JUGA:Arus Penumpang Nataru Bandara SMB II Palembang Terpantau Ramai
Menurutnya, pergantian tahun seharusnya menjadi momentum refleksi dan doa bersama, sekaligus wujud kepedulian terhadap saudara sebangsa setanah air yang sedang mengalami kesulitan.
Herman Deru menyampaikan bahwa masih banyak warga Sumatera Selatan yang membutuhkan dukungan moril dan doa.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat menjadikan malam pergantian tahun sebagai ajang memperkuat kepekaan sosial, bukan sekadar euforia perayaan.
“Kepada warga Sumsel, hari tahun baru ini kita sambut dengan doa dengan harapan kita menjadi lebih baik. Jadi, jika kita berhura-hura, tentu sama dengan kita tidak simpati dan tidak empati dengan keluarga-keluarga kita atau saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” ujar Herman Deru.
BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Jamin Keamanan Jalintim Sumatra Indralaya Selama Arus Nataru
BACA JUGA:Tol Palembang Kayuagung Masih Mengalami Kerusakan dan Perbaikan
Pergantian tahun seharusnya menjadi momentum refleksi dan doa bersama, sekaligus wujud kepedulian terhadap saudara sebangsa setanah air yang sedang mengalami kesulitan.--freepik.com/@johnniedavid12412
Gubernur Herman Deru menambahkan, perayaan tahun baru tidak harus identik dengan keramaian dan hiburan semata.
Doa dan zikir yang dilakukan secara bersama-sama justru dinilai mampu menciptakan suasana kebersamaan yang lebih dalam serta memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat.