PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Rapat Koordinasi TPID dan TP2DD Provinsi/Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan digelar di Ballroom Hotel Aryaduta, Selasa 2 Desember 2025, untuk mengevaluasi kinerja pengendalian inflasi serta mematangkan langkah menghadapi momentum Natal dan Tahun Baru.
Dalam rapat tersebut, Bank Indonesia Sumatera Selatan (BI Sumsel) menyoroti pentingnya penguatan basis data agar kebijakan stabilisasi harga di daerah lebih tepat sasaran.
Kepala Perwakilan BI Sumsel, Bambang Pramono mengatakan, rapat tahun ini memiliki 2 fokus besar.
“Pertama, evaluasi menyeluruh sekaligus apresiasi terhadap kinerja TPID. Sumsel kembali meraih dua penghargaan nasional,” ujar Kepala Perwakilan BI Sumsel, Bambang Pramono.
Suasana Rakor TPID dan TP2DD Sumsel 2025 di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang.-Hafid-PALTV
BACA JUGA:Kesbangpol Kota Palembang Menggelar Rakor Monitoring Pemantauan Perkembangan Politik 2025
Bambang menambahkan, momen Nataru selalu menjadi titik sensitif bagi pergerakan harga.
“Biasanya akhir tahun kita cenderung mengambil kebijakan jangka pendek seperti operasi pasar. Tahun ini kami perketat evaluasinya supaya intervensi tepat komoditas dan tepat sasaran penerima,” kata Bambang.
Kepala Perwakilan BI Sumsel, Bambang Pramono .-Hafid-PALTV
Menurutnya, inflasi Sumsel hingga tahun berjalan berada di 2,44 persen year-on-year, masih dalam kisaran target nasional. Namun sejumlah komoditas seperti emas, cabai, bawang, dan ayam ras tetap menjadi penyumbang tekanan inflasi yang harus diwaspadai.
Bambang juga menegaskan perlunya langkah jangka menengah dan panjang.
BACA JUGA:Sambut Nataru, Tarif Tol Trans Sumatera Diberi Diskon , Ini Tanggal berlakunya!!
BACA JUGA:Motor Pengajar Les Raib Digondol Pencuri Terekam Kamera CCTV
“Selama ini kita bekerja sama dengan sejumlah daerah pemasok, tapi cuaca ekstrem berpotensi mengganggu distribusi. Karena itu kita perlu memperkuat pasokan, termasuk mendorong pembangunan lumbung pangan yang sesuai konsumsi masyarakat Sumsel,” ungkap Bambang.