PALTV.CO.ID- Samsung kembali menggebrak pasar smartphone premium melalui kehadiran Galaxy S26, dan salah satu fitur yang paling menarik perhatian adalah baterai adaptif generasi terbaru.
Fitur ini bukan sekadar peningkatan kapasitas atau efisiensi biasa, melainkan transformasi menyeluruh pada cara ponsel memahami pola penggunaan penggunanya.
Bagi mereka yang menginginkan daya tahan ekstra tanpa harus terus-terusan mencari colokan, Galaxy S26 menjadi jawaban yang sangat relevan.
Samsung menyadari bahwa kebutuhan pengguna saat ini semakin kompleks. Ada yang memakai ponsel untuk pekerjaan berat, seperti video editing, fotografi profesional, multitasking intensif, hingga gaming kelas atas.
Di sisi lain, banyak pengguna yang membutuhkan perangkat dengan kecerdasan baterai yang mampu beradaptasi secara otomatis sesuai kebiasaan penggunaan. Inilah alasan Samsung menyematkan teknologi Adaptive Battery 2.0 pada Galaxy S26.
BACA JUGA:Performa Samsung Galaxy M62 Meningkat Signifikan Setelah Update Software Terbaru
Secara sederhana, fitur baterai adaptif pada Galaxy S26 bekerja dengan mempelajari pola aktivitas pengguna dari waktu ke waktu.
Menggunakan algoritma AI, ponsel akan mengidentifikasi aplikasi mana yang paling sering digunakan, berapa lama layar menyala, hingga kapan pengguna cenderung menghabiskan daya lebih banyak.
Dari data tersebut, sistem akan mengalokasikan konsumsi daya secara lebih cerdas. Aplikasi yang jarang digunakan akan dibatasi aktivitas latarnya, sementara aplikasi yang sering dibuka akan mendapatkan prioritas daya tanpa menguras baterai secara berlebihan.
Selain manajemen daya berbasis AI, Samsung juga menyematkan teknologi efisiensi baru pada chip Galaxy S26. Chipset generasi terbaru ini tidak hanya menawarkan performa tinggi, tetapi juga konsumsi daya yang lebih hemat.
Kombinasi prosesor efisien, layar dengan refresh rate adaptif, dan optimalisasi perangkat lunak membuat Galaxy S26 mampu bertahan lebih lama dalam penggunaan intensif.
Fitur baterai adaptif ini juga disertai mode “Smart Charging” yang dapat menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang. Galaxy S26 mampu mengenali pola pengisian daya pengguna.
Perbandingan desain premium Galaxy S26 vs Oppo Find X8--Foto: Galaxy S26 youtube DKHD
Misalnya, jika pengguna biasa mengisi daya semalaman, sistem akan menghentikan pengisian di 80% dan baru melanjutkan ke 100% mendekati waktu pengguna bangun.
Tujuannya adalah menjaga agar baterai tidak terus-menerus berada pada kondisi pengisian penuh, yang biasanya dapat mempercepat degradasi.