Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. (H.C.) dr. Hasto Wrdoyo Sp.OG (K), menjelaskan bahwa Indonesia sedang menghadapi perubahan dalam kependudukan. Program Keluarga Berencana telah berhasil menurunkan Tingkat Fertilitas Total (TFR) Nasional menjadi 2,14.
Menurut Hasto, tantangan yang dihadapi saat ini bukan lagi terkait dengan pengendalian jumlah penduduk. Kualitas penduduk dan kualitas keluarga juga memainkan peran penting dalam memanfaatkan bonus demografi, yang perlu diubah menjadi bonus kesejahteraan. Bonus demografi ini diperkirakan akan berakhir sekitar tahun 2035.
Terkait stunting, Hasto menyatakan bahwa Indonesia telah mengalami penurunan prevalensi stunting yang signifikan dari tahun ke tahun. Namun, angka tersebut masih di atas ambang batas standar yang ditetapkan oleh WHO, sehingga masalah stunting masih dianggap sebagai darurat.
BKKBN telah melaksanakan lima pilar Strategi Nasional Penanggulangan Stunting (Stranas) melalui Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia tahun 2021-2024 (RAN Pasti).
RAN Pasti mencakup penyediaan data keluarga berisiko stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan calon pengantin, surveilans keluarga, dan audit kasus stunting.
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin.--Media Center BKKBN
Dalam acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional tersebut, Wapres K.H. Ma'ruf Amin memberikan penghargaan Satyalencana Pembangunan dan Satyalencana Wira Karya kepada para kepala daerah.
Satyalencana Pembangunan diberikan kepada Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
Sementara itu, Satyalencana Wira Karya diberikan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan 31 kepala daerah lainnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Riyco Amehza Daniel, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi, Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S. Achmad, Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Aris Marfai, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, Bupati Banyuasin Askolani, serta walikota dan bupati dari seluruh Indonesia.(*)