Samsung dikabarkan menanamkan sistem manajemen daya cerdas berbasis AI yang dapat mempelajari perilaku pengguna.
Sistem tersebut mampu mengalokasikan tenaga prosesor secara dinamis: performa penuh diberikan ketika dibutuhkan, sementara tugas-tugas ringan menggunakan mode ultra-efisien untuk menghindari pemborosan energi.
Dengan pendekatan adaptif seperti ini, Galaxy S26 diprediksi mampu bertahan lebih lama dalam penggunaan harian termasuk untuk browsing, media sosial, streaming film, hingga kegiatan produktivitas seperti mengetik atau menjalankan aplikasi kerja.
Samsung juga kemungkinan menambahkan opsi mode hemat daya yang lebih agresif namun tetap mempertahankan pengalaman penggunaan nyaman.
Baterai Lebih Besar dan Pengisian Lebih Cepat
Selain prosesor, Samsung juga dikabarkan akan meningkatkan kapasitas baterai Galaxy S26.
keunggulan performa hemat energi Galaxy S26--Foto: samsung.com
Meski angka pastinya belum bocor, berbagai sumber industri menyebutkan bahwa Samsung berupaya menghadirkan kombinasi terbaik antara kapasitas besar dan bobot perangkat yang tetap ringan.
Baterai baru ini disinyalir menggunakan material yang lebih stabil dan efisien untuk menekan pembuangan panas.
Tak hanya itu, teknologi pengisian cepat Galaxy S26 juga disebut mengalami peningkatan.
Kecepatan charging diperkirakan lebih baik dari Galaxy S24 series, memungkinkan pengisian dari 0 hingga 70 persen dalam waktu yang jauh lebih singkat.
Hal ini sangat membantu, terutama bagi pengguna yang mobilitasnya tinggi dan tidak punya banyak waktu untuk menunggu ponsel terisi penuh.
Optimalisasi Kamera, Layar, dan AI
Peningkatan chipset tidak hanya berdampak pada efisiensi daya, tetapi juga membuka ruang bagi Samsung untuk menyempurnakan sektor lain.
Galaxy S26 disebut akan membawa kamera dengan algoritma pemrosesan gambar yang lebih cepat dan lebih akurat, memungkinkan hasil foto lebih jernih bahkan dalam kondisi minim cahaya.
Hal ini dimungkinkan berkat kemampuan NPU (Neural Processing Unit) generasi terbaru di chipset yang digunakan.