Belajar dari pengalaman proyek Timor di era 1990-an, mobil nasional tidak boleh hanya menjadi proyek politis, tetapi harus memiliki fondasi bisnis dan teknologi yang kuat.
Namun kali ini, peluang keberhasilan jauh lebih besar. Industri komponen lokal telah berkembang pesat, kemampuan manufaktur meningkat, dan teknologi digital seperti kecerdasan buatan (AI) mulai diterapkan dalam proses produksi.
Didukung kebijakan fiskal, insentif industri, serta perlindungan pasar dari pemerintah, proyek mobil nasional ini berpotensi menjadi lompatan besar bagi industri otomotif Indonesia.
BACA JUGA: Polisi Ungkap Petani Jadi Bandar Narkotika di Muara Kuang
BACA JUGA:Warga Perumahan Griya Alam Indah Lestari Keluhkan Banjir Pasca Hujan Deras
Jika berhasil, dampaknya akan luar biasa: ribuan lapangan kerja baru terbuka, rantai pasok komponen lokal tumbuh pesat, dan Indonesia akhirnya memiliki identitas otomotif sendiri di kancah Asia.
Dari mimpi panjang menjadi kenyataan, mobil nasional bisa menjadi simbol baru kemandirian teknologi bangsa.