Senyum Sang Nenek Puluhan Tahun Menanti di Murung Raya Akhirnya Nikmati Listrik PLN

Minggu 26-10-2025,19:29 WIB
Reporter : Hefrizal
Editor : Muhadi Syukur

PALTV.CO.ID - Murung Raya, 25 Oktober 2025 – Selama puluhan tahun, malam di beberapa desa di Kabupaten Murung Raya hanya ditemani lampu minyak yang redup.

Anak-anak belajar dengan mata perih, ibu-ibu memasak dengan kayu bakar, sementara pedagang kecil harus menempuh perjalanan jauh hanya untuk mendapatkan es batu. Kabupaten Murung Raya saat itu menjadi daerah dengan Rasio Desa Berlistrik pada angka 40 persen, terendah Se-Kalimantan Tengah. Kini, semua itu menjadi cerita masa lalu.

Ribuan warga di 22 desa Kabupaten Murung Raya akhirnya menikmati terang listrik dari PLN selama 24 jam penuh. Melalui Program Listrik Desa (Lisdes), negara hadir membawa harapan baru bagi daerah yang sekian lama terjebak dalam kegelapan.

Prosesi penyalaan listrik pertama dipusatkan di Desa Hingan Tokung pada 10 September 2025. Sore itu, ketika lampu-lampu menyala untuk pertama kalinya, sorak gembira warga memecah keheningan. Bupati Murung Raya Heriyus Midel Yoseph, yang hadir meresmikan secara simbolis, tak kuasa menyembunyikan rasa harunya.

BACA JUGA:Komisi III akan Awasi Perbaikan Jalan Akibat Proyek IPAL

BACA JUGA:13 Warga Sumsel jadi Korban TPPO Sindikat Online Scam


Selama puluhan tahun, malam di beberapa desa di Kabupaten Murung Raya hanya ditemani lampu minyak yang redup.--Foto : Humas PLN

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Murung Raya, saya mengucapkan terima kasih kepada PLN UID Kalselteng (Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah) atas terealisasinya penyambungan listrik desa ini. Ini adalah mimpi panjang masyarakat yang akhirnya terwujud,” ujar Heriyus.

Baginya, listrik bukan sekadar soal terang di malam hari, tetapi fondasi kemajuan yang akan mengubah wajah desa.

“Dengan adanya listrik, aktivitas warga akan lebih mudah, anak-anak bisa belajar lebih nyaman, usaha kecil dapat berkembang, dan kualitas pendidikan meningkat. Inilah momentum yang harus kita manfaatkan bersama,” tambahnya.

Manfaat listrik langsung terasa di rumah-rumah warga. Yensi, seorang ibu rumah tangga, masih mengingat betul bagaimana repotnya hidup tanpa listrik.

“Sebelum ada listrik itu, kita pakai lampu tembok dari minyak solar. Masak pakai kayu bakar, anak-anak susah belajar karena lampu tembok itu redup sekali,” kenangnya.

BACA JUGA:Warga Palembang Keluhkan Kemacetan dan Kerusakan Jalan Akibat Proyek Saluran Air

BACA JUGA:Rayakan HUT ke-13, Siloam Sriwijaya Gelar Siloam–Sumeks Race Run 2025


Yensi, seorang ibu rumah tangga, masih mengingat betul bagaimana repotnya hidup tanpa listrik.--Foto : Humas PLN

Kategori :