“Dengan berat hati kami memberikan sanksi pemberhentian, tetapi setelah memanggil orang tua dan melakukan musyawarah dengan guru BK serta wali kelas, kami memutuskan memberi kesempatan kepada salah satu siswa untuk tetap bersekolah dengan catatan tidak mengulangi perbuatannya. Sementara satu siswa lainnya memilih mengundurkan diri secara sukarela,” papar Aliyas.
Sementara itu, Kepala Program Studi SMK Negeri 7 Palembang, Maya, menegaskan bahwa pihak sekolah tidak pernah melakukan perundungan terhadap siswa tersebut sebagaimana tuduhan yang beredar di media sosial.
“Tuduhan bahwa kami membully anak ibu Yunita di depan teman-temannya tidak benar. Justru pengakuan pemakaian narkoba itu datang dari siswa tersebut sendiri,” katanya.
BACA JUGA:Pengunjung Heboh! Eskalator di PTC Mall Keluar Asap Saat Audisi Indonesia Menari
BACA JUGA:Resep Sirup Nanas Khas Prabumulih: Segar, Manis, dan Kaya Rasa Buah Tropis
Maya juga menjelaskan, video kerumunan siswa di lapangan sekolah yang tersebar di TikTok bukanlah aksi perundungan. “Itu merupakan inisiatif dari pihak wali murid sendiri, bukan dari sekolah,” tegasnya.
Dengan klarifikasi ini, pihak SMK Negeri 7 Palembang berharap masyarakat tidak salah paham dan dapat melihat duduk perkara secara utuh.