Karakter mesinnya lebih fokus pada torsi bawah, bukan kecepatan tinggi, sehingga cocok untuk jalan pegunungan atau pedesaan.
Dengan rasio kompresi 9,5:1, motor ini aman menggunakan Pertalite atau bahan bakar setara, membuatnya hemat dan mudah diisi di mana pun.
Satu hal yang membuat motor ini semakin “bandel” adalah keberadaan kick starter selain tombol elektrik. Fitur ini sangat berguna ketika aki sedang lemah—sesuatu yang sering diabaikan oleh motor modern saat ini.
Posisi Berkendara Nyaman dan Ergonomis
BACA JUGA:Redmi Pad Pro Hadir dengan Build Quality Premium, Tablet Stylish dan Kokoh di Kelasnya
BACA JUGA:Sumsel jadi Tuan Rumah PORNAS XVII KORPRI Terbesar Sepanjang Sejarah KORPRI
Saat dinaiki, posisi duduk CB150 Verza terasa santai. Setangnya tidak terlalu rendah dan dekat ke badan, membuat tangan tidak cepat pegal.
Pijakan kaki cenderung ke depan, memberi posisi natural khas motor touring. Suspensinya juga empuk, terutama di bagian depan, sehingga cocok untuk perjalanan jauh maupun harian.
Dengan harga Rp24,2 juta untuk versi spoke wheel dan Rp24,8 juta untuk versi cast wheel (pelek racing), selisih Rp600 ribu saja.
Namun bagi yang mencari motor pekerja murni, versi spoke wheel ini sudah sangat cukup—lebih ringan, tangguh, dan mudah dirawat.