Layar Redmi, dengan refresh rate adaptif hingga 120 Hz dan kecerahan tinggi, menawarkan pengalaman visual yang halus dan nyaman untuk scrolling dokumen, membaca PDF, atau aplikasi catatan digital.
Layar Oppo Pad Air, meskipun sudah 2K, “hanya” di 60 Hz, sehingga tidak sehalus gerakan transisi antara halaman dokumen saat digeser cepat. Dalam penggunaan stylus atau pena digital (jika tersedia), Redmi kemungkinan akan lebih responsif.
Namun, Oppo menang dari sisi ukuran layar yang tidak terlalu besar: lebih mudah digenggam saat mencatat atau membaca di kelas.
Daya Tahan Baterai dan Pengisian
Redmi memiliki kapasitas baterai jauh lebih besar (10.000 mAh) dibanding Oppo (7.100 mAh). Ini berarti Redmi punya cadangan daya yang lebih long-lasting, terutama bila digunakan intensif sepanjang hari (kuliah, catat, baca, presentasi, hiburan).
Pengisian cepat 33 W di Redmi juga relatif lebih unggul dibanding 18 W di Oppo. Dalam situasi ketika mahasiswa tidak selalu punya akses ke colokan listrik di kampus, baterai lebih besar memberikan fleksibilitas lebih.
Nilai Investasi (Harga vs Kegunaan)
Harga Oppo Pad Air di pasar Indonesia (varian 4/64 GB) pernah tercatat sekitar Rp 3.999.000 saat peluncuran.
Tekno Kompas
+2
Tekno Kompas
+2
Untuk Redmi Pad Pro, meskipun belum lama hadir resmi secara luas di Indonesia, spesifikasi dan rumor lokal menyiratkan bahwa perangkat ini akan diposisikan di segmen premium‑menengah ke atas. Misalnya, versi 6 GB/128 GB di China dibanderol 1.499 yuan, dan 8/256 GB seharga 1.799 yuan.
Tekno Kompas
Jika harga di Indonesia tidak terlalu jauh berbeda setelah bea impor dan margin, Redmi bisa menjadi nilai yang menarik terutama bila spesifikasinya benar‑benar dimanfaatkan oleh pengguna.
Mahasiswa yang butuh perangkat untuk penggunaan dasar (catat, baca, presentasi), mungkin akan mempertimbangkan bahwa selisih harga “lebih mahal sedikit” dari Redmi akan terbayar jika perangkat tetap relevan lebih lama, tidak “obsolescent” terlalu cepat.