mobil-mobil LCGC tampil lebih modern dibanding generasi awal --youtube fuse box moto
Secara teknis, Agya GR masih menggunakan mesin 1,2 liter 3 silinder yang sama, hanya saja sudah melalui penyesuaian performa.
Interiornya pun dilengkapi dengan fitur keselamatan modern, mulai dari ABS, EBD, brake assist, hill start assist, hingga vehicle stability control (VSC).
Fitur-fitur ini lazim ditemui pada mobil kelas Rp300 juta ke atas, sehingga Toyota menilai penambahan tersebut layak mengerek harga Agya GR.
Penjualan: Laris di Awal, Merosot Kemudian
BACA JUGA:Perjalanan Panjang Ousmane Dembélé Menuju Ballon d’Or Pertamanya
BACA JUGA:Mau Tablet Rasa iPad Tapi Murah, Redmi Pad 2 Pro Jawabannya!
Pada awal peluncurannya tahun 2023, respons konsumen cukup positif. Data penjualan wholesale menunjukkan total 7.271 unit Agya terjual sepanjang Maret–Mei 2023, dengan 18 persen atau sekitar 1.300 unit di antaranya merupakan varian GR.
Angka tersebut cukup mengejutkan, mengingat harga yang tergolong tinggi untuk sebuah city car berbasis LCGC.
Namun tren itu tidak bertahan lama. Pada Januari 2024, penjualan Agya GR anjlok drastis, hanya mencatat 8 unit. Sebagai perbandingan, Honda Brio di bulan yang sama mampu menjual 764 unit.
Setelah itu, data penjualan Agya GR semakin sulit ditemukan, menandakan minimnya permintaan pasar.
Tantangan di Pasar
Mengapa Agya GR gagal bersinar? Jawabannya sederhana: pilihan di rentang harga Rp250–270 juta terlalu banyak. Dengan menambah sedikit dana, konsumen bisa mendapatkan Toyota Raize, Suzuki Baleno, hingga Mitsubishi Xpander yang menawarkan kapasitas lebih besar dan performa lebih meyakinkan.
BACA JUGA:Redmi Pad 2 Pro Resmi Hadir dengan Android 14: UI Lebih Lancar dan Performa Meningkat
BACA JUGA:Mau Tablet Rasa iPad Tapi Murah, Redmi Pad 2 Pro Jawabannya!
Secara desain, Agya GR memang terlihat lebih sporty berkat emblem GR dan beberapa perubahan bumper. Namun bagi masyarakat awam, mobil ini tetap dianggap Agya, mobil LCGC yang “dimahalkan”.