Perawatan pertama yang sering disalahpahami adalah penggunaan foam AC. Banyak pemilik mobil memilih produk ini karena dianggap murah dan praktis dibandingkan pembersihan menyeluruh di bengkel.
Padahal, cairan foam AC hanya mampu mengangkat debu di permukaan, namun meninggalkan lapisan minyak yang justru memicu penumpukan kotoran baru.
Jika cairan tersebut menempel pada evaporator, lama-kelamaan komponen bisa berkerak bahkan keropos. Kondisi ini berisiko menimbulkan kebocoran freon dan menyebabkan AC tidak lagi dingin.
Mengganti evaporator tentu lebih mahal dibanding melakukan perawatan rutin sesuai anjuran pabrikan.
Poles Body Berlebihan Bikin Cat Kusam.
BACA JUGA:Dengan Desain Elegan, Xiaomi 13T Punya Finishing Matte Anti Sidik Jari
BACA JUGA:Petani di Muba Tewas Dikeroyok 3 Orang, Polisi Kantongi Identitas Pelaku
Bagi sebagian orang, tampilan mobil yang selalu kinclong adalah kebanggaan. Tak jarang mereka rutin melakukan poles body dengan interval sangat singkat.
Padahal, kebiasaan ini dapat mengikis lapisan clear coat yang berfungsi melindungi cat mobil dari sinar UV dan goresan halus.
Alih-alih semakin mengilap, cat mobil justru bisa tampak kusam dan mudah tergores. Para ahli menyarankan cukup melakukan poles body sekali dalam setahun, asalkan mobil selalu dijaga kebersihannya.
Banyak orang masih beranggapan bahwa merawat mobil hanya sebatas mengganti oli dan filter oli.--youtube fuse box moto
Gurah Mesin Tidak Boleh Terlalu Sering
Perawatan lain yang cukup populer adalah gurah mesin, yakni proses membersihkan kerak karbon di ruang bakar dengan cairan kimia.
Hasilnya memang terasa instan karena performa mobil kembali bertenaga. Namun, penggunaan cairan yang terlalu sering justru bisa mengikis lapisan logam pada mesin.
BACA JUGA:Pelatih Arne Slot Kaget di Akhir Laga, Penalti Mohamed Salah Bawa Liverpool Menang atas Burnley
BACA JUGA:GPTPN 2025 Resmi Ditutup, Sumsel Siap Wujudkan Sport City Jadi Pusat Edukasi Petani dan Eco-Wisata