Program pemanfaatan RDF ini diyakini mampu menjawab tantangan pengelolaan sampah sekaligus mendukung agenda transisi energi.
Selain mengurangi ketergantungan pada batubara, inisiatif ini juga berpotensi membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat melalui pengelolaan dan pengolahan sampah.
Direktur Operasi SMBR Taufik menambahkan keberhasilan program ini akan sangat ditentukan oleh sinergi yang kuat di antara seluruh pihak.
“Untuk itu, saya mengajak kita semua untuk terus membangun komunikasi yang terbuka, transparan, dan konstruktif demi kelancaran dan keberhasilan implementasi RDF di Pabrik Semen Baturaja,” tutup Taufik.
Rapat ini menandai langkah awal kolaborasi strategis antara SMBR, KLH, dan pemerintah daerah dalam mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih modern, berkelanjutan, serta mendukung terciptanya ekonomi sirkular di Sumatera Selatan.(*)