PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Genangan air yang sudah berlangsung selama satu tahun di Lorong Putaran, Jalan Abikusno RT 38, Kelurahan Kertapati tak kunjung surut.
Kondisi ini dikeluhkan warga karena sangat mengganggu aktivitas harian, bahkan telah menyebabkan korban jatuh sakit. Meski beberapa kali telah dikunjungi oleh pihak terkait, hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan yang dilakukan. Minggu (07/09)
Kondisi ini dikeluhkan warga karena sangat mengganggu aktivitas harian.--Foto : M. Aidil
Ketua RT 38 Lorong Putaran Kelurahan Kertapati, Asnawi, mengatakan bahwa genangan air yang terjadi di wilayahnya sudah berlangsung sejak tahun lalu.
“Genangan ini disebabkan karena pembangunan jalan yang tidak rata, ditambah lagi hujan yang terus mengguyur beberapa hari terakhir. Air tergenang sepanjang 250 meter dengan lebar sekitar 2 meter, dan ini benar-benar mengganggu aktivitas warga,” jelas Ketua RT 38, Asnawi.
BACA JUGA:Tewas Ditikam Pamannya Sendiri, Keluarga Korban Berharap Pelaku Cepat Ditangkap
BACA JUGA:Laptop Ajaib Harga 3 Jutaan, Asus Vivobook E410KA Bikin Geger Pasar!
Ketua RT 38 Lorong Putaran Kelurahan Kertapati, Asnawi, --Foto : M. Aidil
Menurutnya, genangan air ini membuat anak-anak kesulitan berangkat sekolah, karena tidak bisa menggunakan sepatu dan harus berjalan di atas air yang keruh dan kotor.
Warga pun kesulitan beraktivitas, termasuk saat harus ke tempat kerja atau pasar. Sebanyak 96 kepala keluarga atau 360 jiwa terdampak langsung oleh kondisi ini.
Asnawi menambahkan bahwa pihak kelurahan, kecamatan, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk Dinas PUPR, sudah pernah datang ke lokasi untuk melakukan pengukuran panjang genangan.
“Namun setelah itu tidak ada lagi kabarnya. Kami kecewa karena tidak ada aksi nyata. Harapan kami besar kepada Bapak Walikota Palembang, Ratu Dewa, untuk meninjau langsung dan memberi solusi cepat,” ujar Ketua RT 38, Asnawi.
BACA JUGA:Bentor Masih Jadi Primadona Transportasi di Pasar Tradisional Palembang
BACA JUGA:Bor Gibor, Warisan Rasa Khas OKU Selatan yang Melegenda
Puspita, salah satu warga RT 38, --Foto : M. Aidil