OpenAI merilis dua model open-source menjelang peluncuran GPT-5: GPT OSS 120B dan 20B

Kamis 07-08-2025,06:55 WIB
Reporter : agung wahyudi
Editor : Hanida Syafrina

Persentase ini melampaui 16% pada o1 dan 36% pada o4-miniMenurut OpenAI, hal ini terjadi karena aktivasi parameter yang lebih sedikit dan ruang pengetahuan yang sempit, sebuah konsekuensi wajar dalam proses transisi dari model frontier besar.

Menurut OpenAI, keterbatasan dalam pengaktifan parameter dan ruang lingkup pengetahuan yang sempit merupakan konsekuensi yang tak bisa dielakkan ketika bertransisi dari model frontier berskala besar.

BACA JUGA:Hasil Audit BPKP, Korupsi PMI Palembang Rugikan Negara Rp4 M

BACA JUGA:BRI Salurkan 25.000 Unit KPR FLPP, Bukti Nyata Dukung Program 3 Juta Rumah!

Dalam white paper yang menyertai peluncuran ini, OpenAI menanggapi kekhawatiran terkait potensi penyalahgunaan.

OpenAI mengonfirmasi telah melakukan evaluasi risiko secara internal dan melalui pihak ketiga untuk menghindari penyalahgunaan model ini dalam konteks kejahatan siber maupun ancaman biokimia.


Artificial intelegence--Freepik.com

Meskipun GPT-OSS berpotensi memperluas wawasan biologis aktor jahat, model ini tetap berada di bawah batas risiko “kapabilitas tinggi” usai proses fine-tuning.

Sementara AI2 membuka dataset pelatihannya secara publik, OpenAI memutuskan untuk tidak merilis dataset GPT-OSS, diduga sebagai upaya menghadapi tuntutan hukum mengenai pelanggaran hak cipta dalam pelatihan AI.

BACA JUGA:Hasil Audit BPKP, Korupsi PMI Palembang Rugikan Negara Rp4 M

BACA JUGA:Evolusi Redmi Note: Dari HP Sejutaan Jadi Smartphone Canggih!

Namun, lisensi Apache 2.0 memberikan kebebasan luas bagi pengembang, termasuk penggunaan komersial, tanpa kewajiban membayar OpenAI atau meminta izin lebih lanjut.

Ini bisa mendorong adopsi secara signifikan, terutama di kalangan startup dan perusahaan yang ingin mengintegrasikan model AI mumpuni tanpa biaya lisensi tinggi.

Setelah bertahun-tahun menerapkan pendekatan tertutup yang ketat, OpenAI kini mengambil langkah tegas dengan kembali ke ranah open-source.

Kemungkinan besar, langkah ini diambil untuk mempertegas peran OpenAI di sektor yang kini ramai oleh kompetitor asal Tiongkok seperti DeepSeek, Moonshot AI, serta Qwen milik Alibaba, yang belakangan membuat kemajuan besar dalam pengembangan model terbuka.

Sementara Llama milik Meta pernah memimpin frontier ini, pengaruhnya telah menurun selama setahun terakhir.

Kategori :