Dengan investasi awal mulai dari Rp5 juta hingga Rp15 juta tergantung merek dan fitur, wall charger dapat memberikan efisiensi waktu dan kenyamanan jangka panjang.
4. Atur Jadwal Pengisian pada Malam Hari
Mengisi daya mobil listrik di malam hari memiliki dua keuntungan utama: beban listrik rumah tangga cenderung lebih rendah, dan tarif listrik untuk penggunaan malam lebih murah jika menggunakan sistem tarif multiguna (seperti pada pelanggan PLN golongan tertentu).
Selain itu, pengisian pada malam hari juga memungkinkan kendaraan siap digunakan pagi harinya tanpa harus menunggu waktu pengisian.
5. Pantau Proses Pengisian Lewat Aplikasi
Kebanyakan mobil listrik dan perangkat charger modern kini dilengkapi dengan aplikasi mobile yang memungkinkan pengguna memantau pengisian daya secara real-time. Beberapa aplikasi memiliki fitur notifikasi jika pengisian sudah selesai atau jika terjadi kendala, bahkan dengan aplikasi kita bisa mengatur jadwal pengisian daya. Tentunya ini sangat membantu untuk menjaga umur baterai dan menghemat listrik.
6. Jaga Suhu dan Sirkulasi Udara Saat Mengisi Daya
Mobil listrik dan perangkat charger menghasilkan panas saat proses pengisian berlangsung. Oleh karena itu, pastikan garasi atau area tempat pengisian memiliki sirkulasi udara yang baik. Hindari mengisi daya di tempat yang terlalu sempit atau tertutup rapat tanpa ventilasi.
Panduan pengisian mobil listrik rumahan 2025--Foto: YouTube@EV Pulse
Jika memungkinkan, gunakan kipas atau exhaust fan untuk menjaga suhu ruangan tetap stabil, terutama saat musim panas.
7. Periksa dan Rawat Perangkat Secara Berkala
Perangkat charger, kabel, dan konektor juga membutuhkan perawatan. Periksa secara rutin apakah ada kerusakan, keausan, atau korosi pada bagian-bagian tertentu. Jika menemukan kabel yang mengelupas atau konektor yang longgar, segera ganti atau konsultasikan dengan teknisi.
Menuju Masa Depan yang Lebih Hijau
Dengan mengikuti tips-tips di atas, pengisian daya mobil listrik di rumah dapat dilakukan secara aman, efisien, dan ramah lingkungan.
Pemerintah Indonesia pun terus mendorong transisi energi melalui berbagai insentif kendaraan listrik, termasuk subsidi dan pembebasan pajak.