Transmisi CVT pada Mobil Modern: Solusi atau Masalah Baru?

Rabu 16-07-2025,11:20 WIB
Reporter : Afwu
Editor : Abidin Riwanto

Di lampu merah, jika berhenti lama lebih baik pindah ke N agar komponen tidak tertekan terus-menerus. Perawatan rutin lainnya adalah mengganti oli transmisi setiap 20.000–30.000 km meskipun warna oli belum berubah.


masalah umum pada mobil dengan transmisi CVT--foto: youtube@fuse box

Ketika CVT rusak, ongkos perbaikannya pun tidak murah. Karena mekanismenya saling berkaitan, sering kali kerusakan salah satu bagian membuat satu unit transmisi harus diganti utuh.

Biayanya bisa belasan hingga puluhan juta rupiah. Jika diperbandingkan, harga baru transmisi AT malah terkadang lebih mahal karena dimensinya lebih besar dan konstruksinya lebih rumit.

Pada akhirnya, CVT memang bukan teknologi buruk. Ini adalah inovasi besar yang membuat mobil lebih irit dan nyaman untuk penggunaan di perkotaan.

Namun, bagi yang tinggal di daerah pegunungan atau sering membawa muatan berat, CVT bisa menjadi masalah baru karena lebih cepat aus.

Karena itu, sebelum memilih mobil bertransmisi CVT, pastikan Anda mempertimbangkan kondisi pemakaian sehari-hari dan kesiapan merawatnya. Teknologi ini tepat untuk kebutuhan tertentu, tetapi tidak cocok bagi semua orang.

Kategori :