PALEMBANG, PALTV.CO.ID – Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kejati Sumsel) tengah menyelidiki kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait pemberian fasilitas pinjaman atau kredit dari salah satu bank milik negara (bank plat merah) kepada sejumlah perusahaan swasta.
Dugaan korupsi ini diperkirakan menyebabkan kerugian negara hingga mencapai Rp1,3 triliun.
Melalui Bidang Tindak Pidana Khusus (Pidsus), Kejati Sumsel telah melakukan penggeledahan di empat lokasi berbeda di Kota Palembang.
Kejati Sumsel telah melakukan penggeledahan di empat lokasi berbeda di Kota Palembang.--Foto : Lutfhi -PALTV
Lokasi tersebut antara lain Kantor PT BSS dan Kantor PT SAL yang berada di Jalan Mayor Ruslan, Kantor PT PU di Jalan Jenderal Basuki Rachmat, serta rumah salah satu saksi berinisial WS yang juga berada di Jalan Mayor Ruslan.
BACA JUGA:Begini AI Memersonalisasi Asuransi untuk Pemilik Usaha Kecil Saat Ini
BACA JUGA:Ampera Jadi Panggung, TikToker Raup Gift Jutaan Rupiah
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari, --Foto : Heru - PALTV
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka Sari, menjelaskan bahwa penggeledahan dilakukan dalam rangka penyidikan atas dugaan korupsi pemberian kredit oleh bank plat merah kepada PT BSS dan PT SAL.
“Dari hasil penggeledahan di keempat lokasi, tim penyidik menyita sejumlah barang bukti berupa dokumen, surat-surat, serta barang elektronik seperti handphone, laptop, dan CPU yang dianggap relevan dengan perkara yang sedang diselidiki,” ujar Vanny.
Tim penyidik menyita sejumlah barang bukti berupa dokumen, surat-surat, serta barang elektronik yang dianggap relevan dengan perkara sedang diselidiki--Foto : Lutfhi -PALTV
Ia menambahkan bahwa proses penggeledahan berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar tanpa kendala berarti.
Saat ini, Kejati Sumsel terus mendalami keterlibatan pihak-pihak terkait dalam kasus ini guna mengungkap aliran dana dan pihak yang bertanggung jawab atas dugaan korupsi bernilai fantastis tersebut.