AI Deteksi Tumor Paru-Paru Tersembunyi yang Terlewat oleh Dokter dan Sangat Cepat

Kamis 03-07-2025,11:24 WIB
Reporter : agung wahyudi
Editor : Hanida Syafrina

PALTV.CO.ID,- Kecerdasan Buatan AI Merevolusi Segmentasi Tumor Paru-Paru  dalam  terapi radiasi dengan hasil presisi bisa menyelamatkan nyawa. 

Para ahli onkologi harus memetakan ukuran dan lokasi tumor secara cermat sebelum memberikan radiasi dosis tinggi untuk menghancurkan sel kanker sekaligus menghindari kerusakan jaringan sehat.

Namun, proses ini — yang disebut segmentasi tumor — masih dilakukan secara manual, memakan waktu, bervariasi antar dokter, dan bisa menyebabkan area penting dari tumor terlewat.

Kini, tim ilmuwan dari Northwestern Medicine telah mengembangkan alat AI bernama iSeg, yang tidak hanya dapat menyamai ketepatan dokter dalam menggambarkan batas tumor paru-paru pada hasil CT scan'

Tetapi juga dapat mengidentifikasi area yang mungkin terlewat oleh sebagian dokter, menurut sebuah studi besar terbaru.

BACA JUGA:Serabi Kuah Merah ala Palembang: Tradisional Look, Modern Taste!

BACA JUGA:Godo-Godo Pisang, Camilan Jadul Rasa Jempolan

Jika AI sebelumnya hanya memproses gambar tetap, iSeg hadir sebagai alat deep learning 3D pertama yang mampu mendeteksi tumor yang bergerak mengikuti ritme napas.

Langkah penting untuk meningkatkan akurasi terapi radiasi yang menjadi bagian dari pengobatan bagi sekitar setengah dari seluruh pasien kanker di Amerika Serikat.

 Dokter Puji Ketepatan iSeg

“Kita selangkah lebih dekat menuju pengobatan kanker yang jauh lebih presisi dibandingkan yang bisa kita bayangkan satu dekade lalu,” ujar penulis senior Dr. Mohamed Abazeed, ketua dan profesor onkologi radiasi di Northwestern University Feinberg School of Medicine.

BACA JUGA:Alex Noerdin dan 3 Orang Lainnya Ditetapkan Tersangka Revitalisasi Pasar Cinde

BACA JUGA:Jalintim Banyuasin Mulus Kembali, Warga Bersyukur Jalan Diperbaiki

“Tujuan teknologi ini adalah memberikan alat yang lebih baik bagi para dokter kami,” tambah Abazeed, yang memimpin tim riset dalam pengembangan alat berbasis data.

Untuk mempersonalisasi dan meningkatkan pengobatan kanker, serta merupakan anggota dari Robert H. Lurie Comprehensive Cancer Center di Northwestern University.

Kategori :