Memodernisasi Keamanan Identitas Melampaui MFA

Jumat 27-06-2025,08:25 WIB
Reporter : agung wahyudi
Editor : Hanida Syafrina

Berbeda dengan model identitas tradisional yang menyimpan kredensial sensitif di repositori pusat, pendekatan baru seperti dompet identitas (identity wallets) memungkinkan pengguna mengontrol sendiri kredensial mereka.

Dengan memanfaatkan kredensial terverifikasi berbasis blockchain—yakni kredensial yang ditandatangani secara digital dan sulit dipalsukan oleh entitas tepercaya.

Dompet identitas memungkinkan pengguna melakukan otentikasi ke berbagai layanan tanpa mengungkap data pribadi ke pihak ketiga.

BACA JUGA:Terjadi Antrian Solar di SPBU, Gubernur Sumsel Herman Deru Ingatkan Jangan Ada Penyelewengan BBM

BACA JUGA:Terancam Batal! Ronde Ke-4 Kualifikasi Piala Dunia di Qatar-Saudi Karena Konflik Timur Tengah

Kredensial ini bisa mencakup identitas resmi, verifikasi pekerjaan, atau sertifikasi profesional, yang memungkinkan otentikasi kuat sambil meminimalkan risiko pencurian identitas dan menjaga privasi.

Dalam sistem otentikasi terkini, kredensial pengguna semestinya dapat digunakan ulang secara efisien tanpa perlu proses pendaftaran berulang.

Konsep ini mengurangi proses orientasi yang berulang dan kebutuhan untuk menggunakan berbagai metode otentikasi.

Perusahaan dapat menerapkan identitas digital yang dapat digunakan lintas platform tanpa perlu pendaftaran ulang secara terus-menerus.

Penggunaan identitas yang dapat digunakan kembali ini juga membantu mengatasi tantangan baru terkait kepatuhan dan kepercayaan di tengah maraknya penipuan oleh AI.

BACA JUGA:Anaknya Jadi Korban Panah, Seorang Ayah di Palembang Lapor ke Polisi

BACA JUGA:Mengulas Ketahanan Baterai HP Oppo 1 Jutaan: Mampukah Bertahan Seharian?

Metode lama seperti efisiensi rekrutmen, kualitas kandidat, waktu dan biaya rekrutmen, kini diperumit oleh pelaku kejahatan dan aktor negara yang memanfaatkan identitas sintetis atau curian.

Otentikasi yang Adaptif dan Berkelanjutan

Otentikasi harus bersifat adaptif dan berkelanjutan, tidak sekadar mengandalkan proses login statis.

Dengan mengintegrasikan analitik perilaku, data perangkat, dan penilaian risiko berbasis AI, organisasi dapat menyesuaikan tingkat keamanan secara dinamis berdasarkan analisis ancaman waktu nyata.

Kategori :

Terkait