negara terlibat dalam konflik bersenjata, yang pertama kali terkena dampaknya adalah kestabilan ekonomi.--Chat GPT image
Kenyataannya, sumber daya yang digunakan untuk memproduksi senjata dan membangun ulang wilayah yang hancur seharusnya bisa dialokasikan untuk pendidikan, kesehatan, dan inovasi teknologi.
Inflasi dan Ketidakstabilan Harga Minyak
Inflasi menjadi konsekuensi nyata dari perang.
BACA JUGA:Lagi Sholat Dhuha, Rumah Guru SD di Palembang Ludes Terbakar
BACA JUGA:HP 1 Jutaan Sudah TKDN, Legal dan Murah! Cek Pilihan Terbaiknya
Ketika uang dicetak dalam jumlah besar untuk membiayai konflik, maka nilai mata uang menjadi terdepresiasi.
Contohnya, selama Perang Sipil Amerika Serikat, Konfederasi mengalami hiperinflasi akibat kebijakan mencetak uang secara besar-besaran. Hal serupa juga terjadi pada Austria dan Hungaria pasca Perang Dunia II.
Perang juga berdampak besar pada harga minyak global.
Contoh invasi irak ke Kuwait 1990 dan invasu Rusia ke Ukhraina tahun 2022 mnejadikan lonjakan harg minyak dunia yang tinggi.
Rusia sebagai salah satu eksportir utama gas dan minyak global, membatasi suplai sebagai tanggapan atas sanksi internasional, sehingga mendorong harga energi melambung tinggi.
BACA JUGA:Rekomendasi HP 1 Jutaan untuk Daftar CPNS, Murah tapi Nggak Murahan!
BACA JUGA:Belum Ada Kepastian Hukum, Korban Minta Oknum Kades di Proses Hukum
Lonjakan Utang Negara dan Biaya Psikologis
Konflik juga mengakibatkan terganggunya aktivitas ekonomi, baik secara domestik maupun global.--Chat GPT image
Setiap perang pasti meningkatkan utang publik. Pemerintah membutuhkan dana besar untuk membiayai peralatan militer dan membayar gaji tentara.