PALEMBANG, PALTV.CO.ID – Rencana revitalisasi Benteng Kuto Besak (BKB), salah satu ikon bersejarah Kota Palembang, disambut baik oleh masyarakat dan para sejarawan. Namun, revitalisasi ini dinilai perlu melibatkan para ahli agar tidak mengabaikan aspek sejarah dan keaslian situs.
Sejarawan Palembang, Kemas A.R. Panji, menyampaikan bahwa langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang untuk merevitalisasi BKB merupakan bentuk kepedulian terhadap warisan sejarah kota.
Sejarawan Palembang, Kemas A.R. Panji, --Foto : Ilham - PALTV
"Rencana revitalisasi BKB oleh Pemkot Palembang adalah salah satu bentuk kepedulian terhadap sejarah. Tapi, pelaksanaannya harus melibatkan semua pihak, termasuk TNI yang menguasai kawasan itu secara teknis," ujar Kemas, Jumat (21/6).
Ia menekankan pentingnya menjaga keaslian dan nilai sejarah dari BKB selama proses revitalisasi berlangsung.
BACA JUGA:Truk Pengangkut Beras dari OKU Timur Tabrak Masjid di Indralaya Selatan
BACA JUGA:8 Trik WhatsApp yang Mengubah Permainan, Wajib Dicoba Hari Ini
Rencana Revitalisasi Benteng Kuto Besak Perlu Libatkan Para Ahli--Foto : Ilham - PALTV
"Jangan sampai revitalisasi ini justru merusak atau menghancurkan bangunan yang merupakan cagar budaya. Semua stakeholder dan tim ahli cagar budaya harus dilibatkan agar keasliannya tetap terjaga," jelasnya.
Kemas juga menambahkan bahwa fasilitas penunjang harus diperhatikan jika BKB akan dijadikan destinasi wisata unggulan. Mulai dari penataan area parkir, pengaturan jam kunjungan, hingga penyediaan pemandu wisata menjadi hal yang perlu dipersiapkan dengan matang.
"Kalau BKB akan dibuka sebagai tempat wisata, maka fasilitas seperti parkir, jam kunjungan, dan pramuwisata harus diatur dengan baik. Dengan begitu, BKB bisa menjadi tujuan wisata unggulan di Kota Palembang," tambahnya.
Lebih lanjut, Kemas berharap agar seluruh peninggalan Kesultanan Palembang maupun bangunan era kolonial Belanda yang berada di sekitar BKB tetap dijaga dan dilestarikan.