Karena hanya Anda yang menghabiskan waktu dan uang untuk mengumpulkannya dari sumbernya.
Jika kita amati lebih jauh, setiap elemen dalam sistem operasi mobile yang dipasarkan sebagai fitur privasi sebenarnya adalah fitur keamanan semata.
Para profesional keamanan siber menyambut baik pengaturan izin aplikasi sebagai kemajuan besar dalam privasi.
Tapi sebenarnya, fitur ini dirancang untuk siapa? Menu ini berlaku untuk aplikasi yang meminta akses ke perangkat keras tertentu, seperti mikrofon, kamera, memori internal, atau koneksi nirkabel.
Fitur pembatasan akses ini berguna bagi pengembang OS dengan memungkinkan pengguna memblokir sebanyak mungkin pesaing agar tidak mengambil data mereka.
BACA JUGA:Bongkar Kelemahan Jepang, Ini Jurus yang DIpakai Timnas Garuda
BACA JUGA:Farkhan Jadit Pimpinan Yayasan Ponpes Cabul ditangkap di Yogyakarta
Namun OS dikendalikan oleh kode yang sudah dikompilasi dan tidak bisa diaudit.
Jadi Anda tidak bisa tahu apakah pengaturan izin ini benar-benar berlaku pada aplikasi bawaan OS.
Bahkan jika kita asumsikan pengembang OS tidak mengabaikan pembatasan tersebut, aplikasi bawaan tetap memiliki keunggulan.
Jumlahnya lebih banyak, sudah diinstal dari awal, mendukung fungsi utama perangkat, membutuhkan lebih banyak izin, dan sering kali kehilangan fungsinya jika izin tersebut dicabut.
Dengan menerapkan sandboxing, sistem operasi mobile membatasi setiap aplikasi agar hanya berjalan dalam lingkungan mandiri, tanpa campur tangan aplikasi lain maupun sistem utama.
BACA JUGA:TECNO POVA 7 Ultra Rumornya Bawa Prosesor Baru, Siap Lawan HP Gaming?
BACA JUGA:Kebakaran Hebat Mobil Crane di Pelindo Regional 2 Palembang
Ini pun menguntungkan vendor OS.
Seperti pengaturan izin aplikasi, fitur ini menyulitkan pihak ketiga untuk mengakses data yang bisa dengan mudah diambil oleh OS itu sendiri melalui proses latar belakangnya.