AI juga hadir dalam bentuk editor foto pintar yang dapat menghapus objek di latar belakang, menghilangkan pantulan kaca, hingga menerjemahkan percakapan secara langsung melalui aplikasi translate bawaan.
OnePlus 13S tidak akan secara resmi tersedia karena keterbatasan dukungan jaringan di wilayah tersebut.--youtube@marquesbrownlee
Meski bukan fitur revolusioner, OnePlus berhasil mengemasnya secara native tanpa bergantung pada layanan Google.
Gesture baru dari OxygenOS 15 memungkikan ikon ditarik ke Bawah untuk lebih mudah dijangkau satu tangan.
Fitur sederhana namun sangat berguna, terutama untuk layar dengan ukuran 6,3 inci.
BACA JUGA:Memaknai Iduladha 1446 Hijriah, PLN Salurkan Daging Kurban di Berbagai Daerah
BACA JUGA:Koalisi Desak Presiden Prabowo Bongkar Dugaan Korupsi Batubara di PLN EPI
Dari segi harga, OnePlus 13S dibanderol sekitar US\$650 atau setara Rp10 jutaan.
Di kelas flagship Harga ini cukup bersaing, meski ada beberapa yang menarik seperti sidik jari optic, alih-alih ultrasonic, serta absennya shortcut kamera melalui tombol power ganda.
Namun, banyak pengguna menganggap ini bukan masalah besar.
“Saya lebih suka baterai awet daripada kamera canggih. Kamera oke, tapi bukan kebutuhan utama saya,” jelas Yudha, mahasiswa teknik dari Bandung yang aktif mereview gadget di media sosial.
Sebagai kesimpulan, OnePlus 13S menetapkan standar baru bagi ponsel flagship kecil.
BACA JUGA:Cuma 1 Jutaan! HP Baterai Awet & RAM Gede Ini Bikin Ngiler di Juni 2025
BACA JUGA:Koalisi Desak Presiden Prabowo Bongkar Dugaan Korupsi Batubara di PLN EPI
Meski belum sempurna dalam hal kamera, perangkat ini memberikan nilai lebih di hampir semua aspek penting lainnya.
Dan bagi mereka yang telah merindukan kehadiran Zenfone 10, OnePlus 13S bisa jadi jawabannya. Sebuah flagship kecil dengan napas baru yang segar di tahun 2025.