BACA JUGA:Pemkot Palembang Salurkan Bantuan Bagi Lansia dan Kaum Disabilitas
Akselerasinya lebih spontan karena menggunakan tenaga listrik penuh. Sayangnya, kenyamanan suspensi masih kalah dari Alphard.
Denza terasa lebih kaku dan tidak selembut bantingan Alphard, yang terkenal sangat nyaman.
Sistem kemudi juga memiliki pilihan mode Sport dan Comfort. Di mode Comfort, setir menjadi ringan dan cocok untuk penggunaan dalam kota. Mode Sport akan membuat setir lebih berat, cocok untuk kecepatan tinggi.
Konsumsi Energi dan Efisiensi
BACA JUGA:Jangan Salah! Carry CL 2025 Bukan Cuma Angkut Tapi Juga Bikin Usaha Makin Maju
BACA JUGA:Sistim Penggerak Listrik Ganda Jadikan Denzu D9 Unggul di Segala Medan
Dari sisi efisiensi, Denza D9 tidak bisa dikatakan lebih hemat dari Alphard.
Meski berbasis listrik, konsumsi dayanya cukup besar karena banyak fitur menyedot daya seperti kulkas, vacuum door, dan AC di seluruh kabin.
Dalam seminggu, pengguna harus mengecas sekitar dua kali dengan biaya listrik mencapai Rp200.000 – Rp300.000. Sedangkan Alphard dengan bensin bisa menghabiskan Rp1 juta untuk periode yang sama.
Beberapa kekurangan lainnya termasuk: Material interior hitam piano yang mudah meninggalkan bekas sidik jari.
BACA JUGA:Deretan Drakor Paling Hot di Juni 2025, Siap Bikin Kamu Lupa Waktu!
BACA JUGA:Fitur Unggulan yang Dimiliki Mobil Denza D9, MPV Listrik Premium dengan Teknologi Masa Depan
Kapasitas baris ketiga yang sedikit lebih sempit dari Alphard. Masih belum adanya brand image yang kuat seperti Toyota.
Apakah Denza D9 worth it? Jawabannya tergantung kebutuhan. Jika Anda mencari pengalaman baru dengan mobil listrik, menyukai fitur canggih, dan ingin tampil beda, maka Denza D9 sangat menarik.
Tapi jika kenyamanan suspensi dan prestise merek adalah prioritas utama, Alphard masih unggul.