PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Memasuki musim kemarau, tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan penurunan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Ibu Ira Primadesa Ogahtriyah, S.Si., M.Kes.
"Untuk kasus DBD di provinsi Sumatera Selatan kita mengalami tren yang cenderung menurun, sekitar 162 kasus," ujar Ira saat ditemui di kantor Dinas Kesehatan, Selasa, 27 Mei 2025.
Menurutnya, salah satu faktor yang menyebabkan penurunan kasus ini adalah kondisi cuaca yang mulai normal pada bulan Mei hingga Juni.
BACA JUGA: Perbandingan Alphard atau Denza D9! Simak Lengkap Harga dan Fitur
BACA JUGA:Kameramen Tersingkir Oleh Veo 3 dari Goggle: AI Dengan Audio Otomatis dan Vidio realistis
“Curah hujan di bulan Mei - Juni itu sudah mulai normal, jadi cenderung turun,” sebutnya.
Namun, Ira mengingatkan bahwa kasus DBD sempat mengalami lonjakan pada awal tahun 2020 hingga mencapa 619 kasus.
“Kenaikan kasus itu puncaknya di bulan Januari hingga Februari,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ira mengatakan bahwa nyamuk penyebab DBD biasanya lebih aktif menggigit saat musim kemarau.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Ibu Ira Primadesa Ogahtriyah, S.Si., M.Kes. -Luthfi-PALTV
Terkait angka kematian, Ira menyebutkan bahwa hingga bulan Mei 2025 telah tercatat 11 kasus kematian akibat DBD di Sumatera Selatan. Kota Palembang menjadi daerah dengan angka kematian tertinggi.
“Palembang daerah yang paling banyak kasus kematian karena penduduknya paling padat di Sumsel,” katanya.
Meski tren kasus menurun, Ira menegaskan bahwa upaya pencegahan harus terus dilakukan.
Ira juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dengan menjalankan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).