Sementara varian Max AWD menggunakan baterai NCM 101,7 kWh yang mampu membawa mobil sejauh 760 km dalam satu kali pengisian penuh.
Dari sisi keamanan, SUV ini memiliki struktur bodi canggih yang memadukan baja ultra-kuat 2200 MPa, sasis aluminium die-cast, serta bodi hibrida baja dan aluminium yang disebut Xiaomi sebagai “armour cage”.
Baterai kendaraan bahkan dilengkapi pelindung anti peluru dan telah melalui lebih dari 50 uji keselamatan pasif.
Tak berhenti sampai di situ, pilar A dan B pada mobil ini juga diperkuat guna meningkatkan keselamatan saat terjadi tabrakan.
BACA JUGA:Hingga Mei 2025, 50 Peristiwa Kebakaran Terjadi di Palembang
BACA JUGA:Anev Perda Karhutla, Kemenkum Sumsel Gelar Koordinasi di Kabupaten Musi Banyuasin
Sistem mengemudi otonom YU7 dikembangkan langsung oleh tim internal Xiaomi dan menjadi pilar utama dalam strategi mereka di sektor otomotif masa depan.
Hal ini menandakan ambisi Xiaomi tidak hanya sebagai produsen teknologi, tetapi juga sebagai pemain besar dalam industri kendaraan listrik global.
Dengan peluncuran YU7 ini, Xiaomi tidak hanya menawarkan kendaraan dengan fitur premium, tetapi juga menyampaikan pesan kuat bahwa mereka siap menjadi kompetitor serius bagi nama-nama besar seperti Tesla, Nio, dan BYD di pasar otomotif listrik global.