PALTV.CO.ID - PT Honda Prospect Motor (HPM) resmi meluncurkan mobil listrik pertamanya untuk pasar Indonesia melalui ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.
Model yang diperkenalkan adalah Honda e:N1, sebuah SUV listrik yang memiliki desain mirip dengan Honda HR-V, namun dengan sistem penggerak sepenuhnya listrik.
Berbeda dari pendekatan yang dilakukan banyak pabrikan otomotif lainnya, Honda mengambil langkah tak biasa dengan tidak menjual e:N1 secara langsung ke konsumen perorangan.
Sebaliknya, Honda memilih menerapkan skema penyewaan jangka panjang (leasing) yang ditujukan khusus bagi konsumen fleet atau korporat.
BACA JUGA:Polsek Talang Ubi Tangkap Residivis Pencuri Buah Sawit di Desa Karta Dewa
BACA JUGA:Tersangka JA Kembalikan Uang Kerugian Negara Kasus Korupsi Proyek Siring ke Kejari Muara Enim
Hal ini menjadi salah satu strategi unik dalam memasuki pasar kendaraan listrik di Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik.
Honda e:N1 ditawarkan dengan biaya sewa sebesar Rp 22 juta per bulan, dan memiliki syarat minimum sewa selama lima tahun.
Honda tidak menjual e:N1 secara langsung ke konsumen perorangan--ilustrasi pribadiDengan hitungan tersebut, total biaya sewa selama periode itu akan mencapai sekitar Rp 1,32 miliar.
Nilai ini tentu menjadi sorotan karena dinilai sangat tinggi jika dilihat dari sudut pandang konsumen individu, terlebih lagi jika dibandingkan dengan harga mobil listrik lain di pasaran yang bisa dimiliki dengan harga lebih rendah.
BACA JUGA:Bupati PALI Asgianto Minta Evaluasi Vendor Penyedia Makan Bergizi Gratis
BACA JUGA:Satlantas Polrestabes Palembang Gelar Razia Gabungan Wujudkan Zero ODOL
Namun, menurut pihak Honda, skema tersebut bukan ditujukan untuk pasar retail atau konsumen pribadi.
Penawaran ini sepenuhnya difokuskan untuk segmen B2B (business to business), terutama perusahaan-perusahaan yang membutuhkan armada kendaraan operasional namun enggan menanggung risiko depresiasi nilai jual kembali mobil listrik yang masih belum stabil di pasar saat ini.
Yusak Billy, selaku Sales, Marketing & After Sales Director PT HPM, menjelaskan bahwa skema sewa ini merupakan jawaban atas kekhawatiran konsumen fleet terhadap kepemilikan mobil listrik dalam jangka panjang.