Sistem pendingin mesin mobil modern sangat bergantung pada radiator yang bekerja untuk menyirkulasikan cairan pendingin (coolant) ke seluruh saluran pendingin mesin.-aopsan-freepik
2. Pendinginan Terasa Lambat
Bila Anda merasa mesin mobil lebih cepat panas padahal coolant sudah diganti, kemungkinan ada sumbatan di saluran pendingin. RF bisa membantu membersihkan sumbatan ini dan mengembalikan performa pendinginan.
3. Coolant Tidak Pernah Diganti Selama Lebih dari Setahun
Coolant yang tidak diganti dalam waktu lama bisa berubah kualitasnya dan memicu korosi. Jika Anda lupa mengganti coolant lebih dari satu tahun atau setelah 20.000 km, ada baiknya menggunakan RF untuk membersihkan seluruh sistem dari kotoran yang mungkin sudah terbentuk.
4. Radiator Mulai Berkarat di Tutupnya
Jika Anda melihat karat pada tutup radiator, itu pertanda sistem pendingin mulai terkontaminasi. Namun, justru dalam kondisi ini, Anda tidak disarankan menggunakan RF.
BACA JUGA:Suzuki Fronx Kini Dilengkapi ADAS dan Dua Pilihan Mesin, Berikut Ulasannya
BACA JUGA:Puluhan PKL di Pasar Betung Banyuasin Ditertibkan Gunakan Lahan Parkir
“Kalau tutup radiator sudah berkarat, kemungkinan ada bagian dalam yang sudah rapuh. Penggunaan RF bisa memperparah kerusakan karena sifatnya abrasif,” kata Rizky mengingatkan.
Radiator flush memang sangat bermanfaat, tetapi penggunaannya tidak harus dilakukan setiap kali mengganti coolant. Anda perlu mengevaluasi kondisi sistem pendingin mobil terlebih dahulu.
Gunakan RF saat ada indikasi kerak atau sumbatan, dan hindari penggunaannya jika sistem pendingin sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti karat di tutup radiator.
Dengan perawatan yang tepat dan penggunaan RF secara bijak, sistem pendingin mobil Anda akan tetap bersih, efisien, dan mesin terhindar dari risiko overheat.