BACA JUGA:Qatar Airways Akan Pesan Banyak Pesawat Berbadan Lebar untuk Dorong Ekspansi Global
BACA JUGA:Fokus Fundamental Kinerja, Begini Cara BRI Jaga Pertumbuhan Tetap Stabil
Ia juga berharap proses asesmen ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Sumatera Selatan sebagai bentuk pengawasan.
“Diharapkan berbagai pihak, bukan hanya kepolisian dan Dinsos, tetapi kami dari KPAD Sumsel juga bisa bekerja sama untuk memfilter anak-anak yang memang layak ditempatkan di Diksar Militer,” katanya.
Dr. Latif juga menyoroti pentingnya ketersediaan fasilitas dan dukungan yang memadai dalam pelaksanaan program ini. Ia menegaskan bahwa pengawasan terhadap kebijakan semacam ini sangat krusial, mengingat menyangkut masa depan anak-anak yang sedang bermasalah.
“Program ini harus berjalan secara terkontrol, mulai dari ketersediaan fasilitas, sarana prasarana, hingga kebutuhan konsumsi anak-anak yang mengikuti program tersebut. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk sponsorship, sangat diperlukan untuk mengawal jalannya program ini, karena ini menyangkut kepentingan bersama—terutama masa depan anak-anak Indonesia,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan besar terhadap dampak positif dari pendidikan dasar militer dapat merubah pola pikir anak-anak yang tadinya negative menjadi postif dengan menghindari perbuatan yang negative seperti tauran.
“Kita berharap dengan adanya pendidikan dasar militer akan muncul disiplin yang tinggi, perubahan pola pikir yang tidak hanya berhura-hura, berkelompok membuat kekacauan, tapi menjadi produktif, Agar muncul pola pikir berani untuk berkreativitas, membuat sesuatu yang punya nilai di masyarakat, demi masa depan mereka.” Paparnya.
Sementara itu, Walikota Palembang, Ratu Dewa, mengatakan wacana tersebut saat ini masih dalam tahap mengkaji secara menyeluruh rencana tersebut.
“Saya lagi kaji secara komprehensif dan saya nanti akan duduk bersama Komnas HAM.” Kata Ratu dewa singkat.
Langkah ini dipandang sebagai sinyal bahwa Pemerintah Kota Palembang tengah serius dalam mencari solusi sistemik terhadap kenakalan remaja dan potensi kriminalitas di kalangan pelajar.