PALTV.CO.ID,- Dunia Game Terbelah: Korporasi Serakah vs Steam yang Membawa Cahaya
Layaknya adegan film distopia, industri game sedang digerogoti dari dalam. PHK massal melanda ribuan pekerja microtransaction predator menguras dompet pemain, dan raksasa seperti Ubisoft serta EA terkapar di tepi jurang kebangkrutan. Di tengah kegelapan ini, hanya satu nama yang tetap berdiri tegak: Steam.
Steam vs Korporasi: Pertarungan antara Surga Neraka bagi Pemain
Sementara korporasi memaksa pemain menonton iklan Nike sebelum masuk match Call of Duty atau membayar $170 untuk kapak digital, Steam dengan tegas mengibarkan bendera perlawanan:
BACA JUGA:Gampang Banget! Ini 7 Cara Factory Reset HP Berbagai Merek, Praktis Tanpa Ribet
BACA JUGA:Qatar Airways Akan Pesan Banyak Pesawat Berbadan Lebar untuk Dorong Ekspansi Global
Larangan Iklan Intrusif: "Tidak ada iklan wajib di game kami!" — Kebijakan Steam yang menghancurkan mimpi korporasi memasang iklan di setiap sudut game.
Taman Bermain Indie: Palworld, Hades, dan Clair Obscur — game-game indie ini sukses bukan karena budget gila-gilaan, tapi karena Steam memberi mereka panggung.
Refund 2 Jam: Tameng terkuat pemain melawan game cacat.
Fakta Mengerikan: 10.000+ pekerja game di-PHK sepanjang 2024.
BACA JUGA:Mengenal Apa Itu Worldcoin dan World ID, Apa Saja Manfaatnya?
BACA JUGA:Geger! Turyati Ditemukan Tewas Bersimbah Darah Diduga Jadi Korban Perampokan Brutal
Microsoft & Nintendo paksa harga game naik ke 70−70−90, sementara gaji pemain stagnan.
GTA 6 Tertunda: Kiamat yang Diundang Sendiri oleh Korporasi
Rockstar menunda GTA 6 hingga 2026 — keputusan yang memicu kepanikan global. Game yang diharapkan jadi "Messias" ini justru jadi bukti betapa rapuhnya industri. Tanpa GTA 6, korporasi kehilangan cash cow terakhir, sementara Steam...