Sering Diabaikan, Tachometer Ternyata Bisa Selamatkan Mesin Mobil Anda!-pikisuperstar-freepik
Jenis-Jenis Tachometer Mobil
Seiring perkembangan teknologi, tachometer hadir dalam berbagai jenis dengan cara kerja yang berbeda. Berikut tiga jenis umum tachometer pada kendaraan:
1. Tachometer Optik (Non-Contact)
Jenis ini bekerja dengan memanfaatkan sensor cahaya yang mendeteksi garis atau jalur pada batang yang berputar. Setiap kali garis dilewati, sensor memproduksi pulsa untuk menghitung kecepatan.
Tachometer optik cukup akurat, tetapi membutuhkan dua photosensor untuk hasil maksimal karena tidak bisa mengukur jarak.
2. Tachometer Rotor Bergigi
Menggunakan sensor magnetik, tachometer ini mendeteksi perputaran rotor bergigi. Sensor seperti Variable Reluctance dan Hall Effect Sensor menangkap medan magnet yang berubah dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Hasil akhirnya berupa gelombang kotak yang menunjukkan kecepatan mesin.
3. Tachometer DC
Jenis ini menggunakan generator kecil dengan magnet dan koil untuk menghasilkan tegangan DC yang sebanding dengan kecepatan rotasi.
Umumnya digunakan di bidang kelautan, tachometer DC memiliki kelebihan dalam menjaga kestabilan inersia, meskipun penggunaan sikat untuk perawatannya bisa membuat komponen cepat aus.
Cara Membaca Tachometer
Tachometer menampilkan angka dari 0 hingga 6 atau lebih, dengan satuan ribuan rpm. Misalnya, jika jarum menunjuk ke angka 3, itu berarti mesin berputar pada 3.000 rpm.
Saat kondisi mesin idle atau hidup tanpa beban, rpm biasanya berada di kisaran 800—1.000 rpm. Jika angka melonjak saat AC dinyalakan, bisa jadi ada masalah pada sistem mesin.
Perbedaan Tachometer dan Speedometer
Meski sama-sama alat ukur, tachometer berbeda dengan speedometer. Speedometer menunjukkan kecepatan kendaraan (biasanya dalam km/jam), sedangkan tachometer menunjukkan kecepatan rotasi mesin.