Apple Mempercepat Perpindahan Produksi iPhone dari China ke India

Senin 28-04-2025,10:01 WIB
Reporter : johanes
Editor : Hanida Syafrina

Dampak Kebijakan Perdagangan

BACA JUGA:Longmarch Aksi Bela Palestina Jilid IV di Palembang Dihadiri Ribuan Warga

BACA JUGA:Meski Diguyur Hujan, Semangat Jamaah IKPBT Hadiri Tausiyah Tak Luntur

China menjadi pihak yang paling merasakan dampak dari kebijakan tarif impor yang diterapkan pemerintahan Trump.

Meskipun Tim Cook selaku CEO Apple telah melakukan berbagai upaya diplomasi untuk mendapatkan keringanan tarif, hasilnya belum menunjukkan perkembangan yang berarti.

Aspek Ekonomi Produksi

Secara teoritis, produk elektronik impor dari China ke AS dikenakan tarif mencapai 145%. Walaupun terdapat kebijakan pengecualian sementara untuk produk smartphone, Apple tetap harus membayar tarif sebesar 20% - anjut. 

BACA JUGA:Geely Perkenalkan Pikap Hybrid Anyar di Shanghai Auto Show 2025, Tembus 1.000 Km

BACA JUGA:Megapiksel Tinggi Berarti Foto Lebih Bagus? Cari Tahu Faktanya di Sini!

Dampak Jangka Panjang

Relokasi produksi ini tidak hanya mempengaruhi struktur biaya operasional Apple, tetapi juga akan mengubah peta kompetisi industri manufaktur elektronik dunia.

India diprediksi akan menjadi pusat produksi utama untuk memenuhi permintaan pasar AS yang mencapai sekitar 60 juta unit iPhone setiap tahunnya.

Tantangan dan Prospek

BACA JUGA:Geely Perkenalkan Pikap Hybrid Anyar di Shanghai Auto Show 2025, Tembus 1.000 Km

BACA JUGA:Melihat Perkembangan Metaverse: Masih Relevan atau Sudah Meredup?

Proses transisi skala besar ini tentu tidak lepas dari berbagai kendala, mulai dari kesiapan infrastruktur, alih teknologi, hingga pengembangan kompetensi tenaga kerja lokal.

Kategori :