PALTV.CO.ID,- Kaum ibu muda mengidolakan HR-V, anak muda mengincar Jazz, dan para bapak gemar dengan CR-V. Namun, impian memiliki mobil Honda kerap terhambat oleh harga yang lebih tinggi dibanding kompetitor Jepang lain.
Meski punya fitur yang biasa saja, desain menarik, dan finishing cukup baik, mobil Honda tetap dianggap punya nilai lebih.
Citra brand yang premium membuat Honda punya tantangan untuk membuat mobil yang terjangkau, namun tetap menjaga aura eksklusif.
Menjawab tantangan itu, Honda menghadirkan Brio. Mobil Honda Brio ini menjadi jawaban Honda terhadap regulasi LCGC (Low Cost Green Car) yang dicanangkan pemerintah.
BACA JUGA:Bupati Lepas 35 Pelajar OKI Ikuti Kompetisi Matematika Nasional di Jakarta
BACA JUGA:Goa Harimau OKU Ditetapkan Situs Cagar Budaya, Diresmikan Juni Mendatang
Honda dikenal luas sebagai produsen kendaraan roda dua dan empat yang memiliki pengaruh besar di Indonesia.
Di pasar sepeda motor, Honda mendominasi tanpa tanding. Namun di segmen mobil, meski tidak mendominasi, Honda tetap memiliki pangsa pasar yang cukup besar.
Menariknya, mobil-mobil Honda kerap menjadi impian banyak orang di Indonesia. Citra premium yang melekat pada Honda menjadikannya berbeda dari para pesaing asal Jepang lainnya, kecuali Mazda.
Model-model seperti Honda HR-V, Honda Jazz GK5, hingga Honda CR-V sangat diminati oleh berbagai segmen masyarakat.
BACA JUGA:Warga Rusun Palembang Keluhkan Fasilitas Rusak dan Minta Segera Diperbaiki
BACA JUGA:Hasil Laboratorium DLH Sumsel Tentukan Nasib PTASL
Saat pertama kali diluncurkan, harga Brio bahkan belum menyentuh angka Rp100 juta. Desainnya memang sempat dianggap aneh oleh sebagian orang.
Performa mesinnya pun biasa saja, kenyamanan juga tergolong minim, bahkan kesan premium nyaris tak terasa. Namun, di luar dugaan, Honda Brio justru laku keras di pasar. Brio generasi pertama yang tampil sederhana ini malah menjadi tulang punggung penjualan Honda di Indonesia.
Mobil Honda Brio ini menjadi jawaban Honda terhadap regulasi LCGC--youtube fuse box moto