Batik Tulis Soedjono, Cara Anak Muda Lamongan Ubah Wajah Batik Lokal

Minggu 20-04-2025,15:41 WIB
Reporter : Abidin Riwanto
Editor : Abidin Riwanto

PALTV.CO.ID- Lamongan mungkin belum terkenal sebagai daerah penghasil batik. Namun, Umbar Basuki, pemuda kreatif dari daerah tersebut, berhasil mengubah pandangan itu lewat usahanya, Batik Tulis Soedjono.

UMKM ini tak hanya memproduksi kain batik, tapi juga membawa misi edukasi bagi generasi muda sekaligus pemberdayaan masyarakat sekitar.

“Di Lamongan, pemahaman tentang batik masih sangat terbatas,” ungkap Umbar saat ditemui di acara BRI UMKM EXPO(RT) 2025 di ICE BSD beberapa waktu lalu.

Berangkat dari tantangan tersebut, ia memulai usaha batik tulis custom pada 2019. Melalui konsep ini, pelanggan bisa berkreasi menciptakan motif sesuai imajinasi mereka—unik dan eksklusif, tanpa duplikasi.

BACA JUGA:Berejo Bikers Palembang Sambut HOG Indomobil Jakarta Chapter dalam Rangkaian Ultimate Sumatera

BACA JUGA:Nekat! 2 Pria Coba Curi AC di Kantor Prabumulih Pos, Tertangkap Saat Kembali Beraksi

Tak sekadar menjual produk, Batik Tulis Soedjono juga ingin menghapus stigma bahwa batik tulis selalu mahal dan kuno.

“Kami ingin batik tampil modern, fleksibel, dan tetap terjangkau. Mulai dari Rp 250 ribu, pelanggan sudah bisa memiliki batik dengan desain mereka sendiri,” jelasnya.

Perjalanan membangun bisnis ini tak mudah. Lamongan tidak memiliki ekosistem batik seperti daerah lain yang lebih dikenal.

Umbar memulainya seorang diri—dari mendesain, mencanting, hingga mewarnai kain. Namun, seiring waktu dan permintaan yang meningkat, ia mulai menggandeng ibu-ibu sekitar untuk dilatih membatik dan bergabung dalam produksinya.


Batik Tulis Soedjono, Cara Anak Muda Lamongan Ubah Wajah Batik Lokal--foto: dok. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

Kini, lima tahun berselang, Batik Tulis Soedjono telah memiliki sembilan karyawan tetap dan lima penjahit paruh waktu yang semuanya berasal dari komunitas lokal. “Bagi kami, batik adalah media untuk memberdayakan,” ujar Umbar.

Menjadi bagian dari UMKM binaan BRI Unit Sugio, Lamongan, membawa banyak manfaat bagi usaha ini. Umbar mendapatkan akses pelatihan, strategi pemasaran, hingga jejaring penjahit dari UMKM binaan BRI lainnya.

“Dulu saya hanya fokus produksi. Berkat bimbingan dari BRI dan dukungan istri, usaha ini bisa tumbuh dan menjangkau pasar yang lebih luas,” katanya.

Keberhasilan Batik Tulis Soedjono tak berhenti di pasar dalam negeri. Pada 2022, mereka mendapat pesanan khusus dari Singapura untuk motif Daliwangun, motif khas Lamongan yang memadukan burung dali (jenis walet) dan pohon wangun.

Kategori :