BACA JUGA:Chery Tiggo 8 CSH Lebih Irit dari Motor Matik, Klaim Tembus 76 Km/Liter
Dengan strategi ini, Toyota tampaknya ingin menunjukkan keseriusannya dalam bersaing secara global, tidak hanya melalui hybrid yang telah menjadi ciri khasnya selama ini, tetapi juga dengan teknologi BEV yang sepenuhnya bebas emisi.
Kombinasi antara teknologi Jepang, kekuatan merek Lexus, serta efisiensi produksi di China bisa menjadi kekuatan baru bagi Toyota dalam menghadapi era kendaraan listrik.
Langkah ini juga patut diperhatikan oleh produsen lain, khususnya dari Jepang dan Eropa, yang hingga kini belum banyak yang memiliki pabrik kendaraan listrik sendiri di China.
Toyota menjadi produsen mobil asing kedua setelah Tesla yang memiliki pabrik milik sendiri di negara tersebut, menandai era baru dalam investasi langsung sektor otomotif asing di China.
BACA JUGA:Chery Tiggo 8 CSH Lebih Irit dari Motor Matik, Klaim Tembus 76 Km/Liter
BACA JUGA:Wealth Management BRI Diakui Dunia, Sukses Raih Penghargaan Euromoney
Ke depannya, dunia otomotif akan semakin terfokus pada kendaraan listrik, dan pembangunan pabrik baru oleh Toyota di China adalah bukti nyata bahwa transformasi tersebut sedang berlangsung secara global. Toyota tidak hanya beradaptasi, tetapi juga mulai mengambil posisi kepemimpinan dalam perubahan besar industri mobil masa depan.