"Menurut Sulaiman, juru kunci Bukit Siguntang, kawasan ini merupakan peristirahatan terakhir para syekh dan sultan Palembang, dengan tiga dari tujuh makam sebagai makam tapak tilas.
Masyarakat menghormati makam-makam ini sebagai warisan sejarah, dan pada akhir pekan serta libur nasional, Bukit Siguntang ramai dikunjungi untuk berziarah atau menikmati pemandangan, meskipun menjelang Lebaran, banyak yang fokus pada persiapan dan mudik."Ujar Sulaiman.
Meski jumlah pengunjung menurun, pihak pengelola Bukit Siguntang terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian situs bersejarah ini. Beberapa fasilitas di kawasan ini baru saja direnovasi, termasuk pembangunan gapura tanjak khas Palembang yang semakin memperkuat identitas budaya di kawasan tersebut. Perbaikan infrastruktur dan fasilitas umum dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang datang berkunjung setelah Lebaran.
BACA JUGA:Fitrianti Agustinda dan Suaminya Tak Penuhi Panggilan Penyidik, Ini Respon Kajari Palembang
BACA JUGA:Kejari Banyuasin Tetapkan 3 Tersangka Kasus Retribusi Parkir Dishub Banyuasin, 1 Kepala Dinas AktIf
Bukit Siguntang memiliki peran penting dalam sejarah Palembang dan Nusantara. Sebagai bukti kejayaan Kerajaan Sriwijaya, situs ini tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga pusat edukasi sejarah bagi masyarakat.
Dengan berbagai peninggalan sejarah yang masih dapat ditemukan di area ini, Bukit Siguntang tetap menjadi destinasi yang menarik bagi mereka yang ingin mendalami sejarah kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara ini.
Dengan segala pesonanya, Bukit Siguntang masih menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang wajib dikunjungi di Palembang. Walaupun saat ini mengalami penurunan jumlah pengunjung menjelang Lebaran, diharapkan setelah hari raya, kawasan ini kembali ramai dengan wisatawan yang ingin menikmati keindahan serta nilai historis yang dimilikinya.