Pada drive shaft, terdapat CV joint yang terhubung ke roda serta tripod point yang terhubung ke transmisi, memastikan kelancaran perpindahan tenaga.
Berikut adalah tiga fungsi utama drive shaft dalam kendaraan:
1. Menyalurkan Tenaga dari Transmisi ke Roda
Drive shaft berfungsi sebagai jembatan yang meneruskan tenaga dari transmisi ke roda agar kendaraan dapat bergerak.
Karena harus menahan beban putar, hentakan, serta tekanan dari bobot kendaraan, drive shaft dibuat dari material yang sangat kuat, seperti batang besi kokoh dengan ujung yang dilengkapi ball joint agar lebih fleksibel.
BACA JUGA:Pria Paruh Baya Tewas Mengenaskan di Dalam Kamar Penginapan di Palembang
BACA JUGA:SD Negeri 22 Palembang Kekurangan Rombel Akibat Kerusakan Bangunan
2. Memastikan Fleksibilitas Roda saat Berbelok
Drive shaft memungkinkan roda bergerak lebih fleksibel ke berbagai sudut saat kendaraan berbelok atau melewati jalanan bergelombang.
Dengan adanya CV joint, roda dapat beradaptasi dengan pergerakan suspensi tanpa mengurangi efisiensi tenaga yang disalurkan dari mesin.
3. Mendukung Sistem Rem ABS
Pada kendaraan yang dilengkapi sistem Anti-lock Braking System (ABS), drive shaft juga menjadi tempat pemasangan reluctor ring.
Reluctor ring bekerja dengan sensor ABS untuk mendeteksi kecepatan putaran roda dan mencegah roda terkunci saat pengereman mendadak.
Jika terjadi kerusakan pada roda, penting untuk mengecek apakah reluctor ring masih dalam kondisi baik agar sistem ABS tetap berfungsi optimal.
Drive shaft bukan hanya sekadar komponen penggerak roda, tetapi juga elemen penting yang menentukan performa dan kestabilan kendaraan.
Dengan memahami fungsinya serta melakukan perawatan rutin, Anda bisa memastikan mobil tetap nyaman, aman, dan efisien saat dikendarai.